Kondisi mata yang terasa terus-menerus seperti berair atau mengeluarkan air mata berlebih, atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai epifora, adalah keluhan umum yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun sering dianggap sepele, mata yang terus menerus basah dapat menurunkan kualitas penglihatan sementara dan menyebabkan iritasi pada kulit sekitar mata. Penting untuk mengenali penyebab di balik gejala ini agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Mata berfungsi untuk memproduksi air mata yang berfungsi melumasi, melindungi, dan membersihkan permukaan mata. Namun, ketika produksi air mata berlebihan atau saluran pembuangan air mata (saluran nasolacrimal) tersumbat, maka muncullah fenomena mata berair.
Penyebab Umum Mata Seperti Berair
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan mata Anda terasa berair. Mengidentifikasi pemicunya adalah langkah pertama menuju penanganan yang efektif.
1. Iritasi Lingkungan
Paparan terhadap elemen eksternal adalah penyebab yang sangat umum. Asap rokok, polusi udara, angin kencang, sinar matahari yang terlalu terang, atau bahkan debu halus dapat memicu refleks berlebih untuk memproduksi air mata sebagai upaya perlindungan. Mata yang mengalami iritasi akan merespons dengan membanjiri permukaannya dengan cairan.
2. Alergi Mata (Konjungtivitis Alergi)
Ketika mata bereaksi terhadap alergen seperti serbuk sari, bulu hewan, atau tungau debu, tubuh melepaskan histamin. Pelepasan histamin ini tidak hanya menyebabkan gatal dan kemerahan, tetapi juga menyebabkan mata berair secara signifikan. Kondisi ini seringkali disertai dengan rasa gatal yang hebat.
3. Sumbatan Saluran Air Mata
Saluran nasolacrimal adalah saluran kecil yang mengalirkan kelebihan air mata dari sudut mata ke rongga hidung. Jika saluran ini meradang (misalnya karena infeksi atau penuaan) atau tersumbat, air mata tidak dapat mengalir dengan baik dan akhirnya meluap keluar dari kelopak mata. Ini sangat umum terjadi pada bayi baru lahir, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa.
4. Mata Kering (Paradoks)
Ini mungkin terdengar kontradiktif, namun sindrom mata kering adalah penyebab utama mata berair. Ketika permukaan mata tidak terlumasi dengan baik (karena kualitas air mata yang buruk atau kurangnya produksi), mata akan merasa kering dan "stres". Sebagai respons kompensasi, mata memproduksi air mata dalam jumlah besar secara tiba-tiba (air mata refleks), yang seringkali kualitasnya tidak baik untuk pelumasan jangka panjang.
5. Masalah Kelopak Mata
Kelopak mata yang tidak berada dalam posisi ideal juga bisa menyebabkan air mata tidak mengalir sebagaimana mestinya. Kondisi seperti Ectropion (kelopak mata bawah terbalik ke luar) atau Entropion (kelopak mata terlipat ke dalam) menyebabkan air mata tergenang atau terbuang ke area yang salah.
Solusi dan Penanganan Awal
Penanganan bergantung pada akar permasalahannya. Namun, ada beberapa langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan ketidaknyamanan akibat mata seperti berair:
- Hindari Pemicu: Jika Anda mencurigai alergi atau iritasi lingkungan, kenakan kacamata pelindung saat berada di luar ruangan, terutama saat berangin atau berdebu.
- Kompres Hangat: Untuk kasus yang dicurigai berhubungan dengan penyumbatan ringan atau blefaritis, kompres hangat selama 5-10 menit beberapa kali sehari dapat membantu membuka saluran yang tersumbat dan meredakan peradangan.
- Gunakan Air Mata Buatan: Jika penyebabnya adalah mata kering, tetes mata pelumas (air mata buatan) yang dijual bebas dapat membantu menstabilkan lapisan air mata dan mengurangi refleks berlebih. Pilih produk tanpa pengawet jika Anda sering menggunakannya.
- Jaga Kebersihan Area Mata: Bersihkan kelopak mata dengan lembut menggunakan sampo bayi yang diencerkan jika ada indikasi blefaritis (peradangan kelopak mata).
Apabila kondisi mata berair berlangsung lama, disertai rasa sakit, perubahan penglihatan mendadak, atau mengeluarkan kotoran (nanah), sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata. Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan apakah ada infeksi, sumbatan total, atau kondisi struktural yang memerlukan prosedur medis lebih lanjut. Jangan biarkan ketidaknyamanan ini mengganggu fokus Anda.