Ilustrasi: Mata yang mengalami iritasi atau respons berlebihan.
Mata yang sering mengeluarkan air mata, kondisi yang secara medis dikenal sebagai epifora, adalah keluhan umum yang dialami banyak orang. Meskipun air mata sering dikaitkan dengan emosi seperti kesedihan atau kebahagiaan, pada kenyataannya, produksi air mata berlebihan sering kali merupakan respons fisik terhadap iritasi, alergi, atau masalah pada sistem drainase mata. Air mata memiliki peran vital dalam menjaga kelembaban mata, melindunginya dari debu, dan menyediakan nutrisi bagi kornea.
Ketika produksi air mata meningkat drastis melebihi kapasitas normal untuk mengalir melalui saluran air mata (nasolacrimal duct) menuju hidung, hasilnya adalah mata yang terus-menerus berair. Memahami penyebabnya sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat, karena solusi untuk mata kering berbeda dengan solusi untuk mata alergi.
Ada beberapa faktor utama yang dapat memicu peningkatan produksi air mata yang tidak normal. Identifikasi faktor pemicu adalah langkah pertama menuju resolusi masalah.
Mata adalah organ yang sangat sensitif. Paparan terhadap elemen lingkungan sering kali menjadi penyebab paling sederhana namun paling umum. Ini termasuk:
Alergi adalah pemicu kuat air mata berlebih. Ketika mata terpapar alergen seperti serbuk sari, bulu hewan, atau tungau debu, tubuh melepaskan histamin. Histamin menyebabkan pembuluh darah di mata melebar dan meningkatkan produksi air mata, sering disertai rasa gatal dan kemerahan.
Sistem drainase mata bekerja seperti selokan. Jika saluran air mata yang menghubungkan sudut mata ke rongga hidung tersumbat atau menyempit (stenosis duktus nasolakrimalis), air mata tidak dapat mengalir dengan baik dan akhirnya meluap keluar dari kelopak mata. Kondisi ini umum terjadi pada bayi baru lahir, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa akibat infeksi atau penuaan.
Ini mungkin terdengar kontradiktif, tetapi mata kering sering menyebabkan mata berair. Ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup (karena kualitas air mata buruk atau produksi kurang), saraf mata mengirimkan sinyal darurat ke otak. Otak merespons dengan memerintahkan kelenjar lakrimal untuk memproduksi air mata dalam jumlah besar, namun air mata refleks ini cenderung encer dan cepat hilang, sehingga siklus iritasi dan produksi berlebihan terus berlanjut.
Masalah struktural pada kelopak mata dapat mengganggu mekanisme normal drainase air mata:
Air mata sesekali karena menonton film sedih atau tertiup angin adalah normal. Namun, jika mata Anda sering mengeluarkan air mata disertai gejala lain, penanganan profesional diperlukan. Segera konsultasikan dengan dokter mata jika epifora disertai dengan:
Diagnosis yang tepat oleh profesional kesehatan mata akan melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur mata, kondisi kelopak mata, dan tes patensi saluran air mata untuk memastikan penyebab dasarnya teratasi secara efektif.