Ilustrasi mata yang mengeluarkan air mata.
Mata suka berair, atau epifora, adalah kondisi umum di mana produksi air mata melebihi kapasitas drainase normal mata. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari membaca, mengemudi, hingga sekadar berinteraksi sosial. Meskipun air mata adalah mekanisme alami untuk menjaga kelembaban mata dan melindunginya dari debu, produksi berlebihan tanpa sebab jelas perlu diwaspadai.
Penyebab mata berair sangat beragam. Seringkali, air mata berlebih merupakan respons pertahanan mata terhadap iritasi. Beberapa pemicu utamanya meliputi:
Paparan terhadap elemen eksternal adalah penyebab paling umum. Angin kencang, polusi udara, asap rokok, dan bahkan cahaya terang (terutama sinar matahari tanpa pelindung) dapat memicu refleks pengeluaran air mata yang berlebihan. Jika mata terasa perih saat terpapar elemen ini, itu adalah pertanda alami bahwa mata sedang berusaha membersihkan diri.
Serbuk sari, debu, bulu hewan, atau kosmetik tertentu dapat memicu reaksi alergi. Ketika alergen masuk ke mata, tubuh melepaskan histamin, yang menyebabkan pembengkakan, gatal, kemerahan, dan tentu saja, mata menjadi sangat basah dan berair. Ini sering disertai dengan rasa gatal yang intens.
Saluran air mata (nasolacrimal duct) berfungsi mengalirkan kelebihan air mata dari mata ke hidung. Jika saluran ini tersumbat, baik sebagian atau seluruhnya, air mata tidak dapat mengalir dengan baik dan akhirnya meluap keluar dari kelopak mata. Sumbatan ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau cedera.
Beberapa masalah pada struktur mata juga berperan. Mata kering (Dry Eye Syndrome) ironisnya bisa menyebabkan mata berair. Ketika mata terlalu kering, ia merespons dengan memproduksi air mata refleksif dalam jumlah besar sebagai upaya kompensasi. Selain itu, entropion (kelopak mata terbalik ke dalam) atau ektropion (kelopak mata terbalik ke luar) juga dapat mengganggu jalur drainase.
Infeksi seperti konjungtivitis infeksius (mata merah) atau peradangan pada kelopak mata (blefaritis) dapat menyebabkan produksi air mata meningkat drastis, seringkali disertai dengan kotoran mata yang kental.
Penanganan terbaik bergantung pada penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah pertolongan pertama dan pencegahan yang bisa diterapkan:
Jika mata berair terjadi secara kronis dan tidak membaik dengan perawatan sederhana, konsultasi dengan dokter mata sangat dianjurkan. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendiagnosis:
Jangan anggap remeh mata yang terus-menerus berair. Meskipun seringkali tidak berbahaya, kondisi ini bisa menjadi gejala awal dari masalah kesehatan mata yang memerlukan perhatian profesional. Pengenalan dini terhadap pemicu adalah kunci untuk menjaga kenyamanan visual Anda setiap hari.