Ilustrasi visualisasi mata yang teriritasi.
Kenyamanan mata sangat vital dalam aktivitas sehari-hari. Namun, siapa pun bisa mengalami kondisi yang mengganggu ketika tiba-tiba muncul sensasi tidak nyaman. Salah satu keluhan paling umum adalah ketika mata terasa berpasir dan berair secara bersamaan. Sensasi "berpasir" ini sering kali mengindikasikan adanya iritasi atau kekeringan pada permukaan bola mata, sementara mata berair adalah respons alami tubuh untuk mencoba membersihkan iritan tersebut.
Kombinasi gejala ini dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan, membuat pekerjaan di depan layar menjadi sulit, bahkan mengganggu tidur. Memahami akar penyebabnya adalah langkah pertama untuk meredakan ketidaknyamanan ini.
Gejala mata terasa seperti ada pasir dan diikuti dengan produksi air mata berlebih jarang disebabkan oleh satu hal tunggal. Berikut adalah beberapa pemicu utama yang sering dialami:
Ironisnya, mata yang terlalu kering justru bisa memicu mata berair. Ketika mata tidak menghasilkan air mata berkualitas atau dalam jumlah yang cukup, permukaan mata menjadi teriritasi. Tubuh merespons dengan memproduksi air mata refleks (air mata jenis kedua) yang sifatnya lebih encer dan tidak efektif untuk pelumasan jangka panjang. Sensasi berpasir ini sangat khas pada kondisi ini.
Paparan terhadap alergen seperti debu, serbuk sari (polen), bulu hewan, atau bahkan bahan kimia tertentu dapat memicu reaksi alergi. Tubuh melepaskan histamin, yang menyebabkan pembengkakan, gatal, merah, dan tentunya, rasa seperti ada benda asing (pasir) serta mata yang sangat berair untuk mencoba membilas alergen tersebut.
Angin kencang, udara yang sangat kering (misalnya di ruangan ber-AC terus-menerus), atau polusi udara yang tinggi dapat menyebabkan penguapan air mata yang cepat. Hal ini membuat lapisan pelindung mata menipis, sehingga menimbulkan sensasi gesekan atau "pasir" saat kelopak mata bergerak.
Kondisi ini melibatkan peradangan pada tepi kelopak mata. Minyak yang berlebihan atau bakteri dapat menyumbat kelenjar minyak di dekat bulu mata. Akibatnya, kualitas air mata buruk, dan mata terasa gatal, bengkak, serta sering disertai sensasi berpasir.
Meskipun terdengar sederhana, terkadang ada partikel kecil seperti debu, sel kulit mati, atau bahkan lensa kontak yang tidak terpasang dengan benar dapat menyebabkan iritasi langsung, sehingga mata secara otomatis memproduksi air mata untuk mengeluarkannya.
Penanganan awal bertujuan untuk menenangkan iritasi dan mengembalikan kelembapan alami mata. Berikut beberapa solusi yang dapat Anda coba di rumah:
Untuk meredakan iritasi akibat alergi atau peradangan ringan, kompres dingin bisa membantu mengurangi pembengkakan. Namun, jika penyebabnya adalah blefaritis atau sumbatan kelenjar minyak, kompres hangat lembut selama 5-10 menit dapat membantu melancarkan sekresi minyak alami mata.
Ini adalah solusi paling efektif untuk mata kering. Cari obat tetes mata yang bebas pengawet (jika sering digunakan) yang berfungsi sebagai pelumas tambahan. Teteskan sesuai kebutuhan, terutama setelah menatap layar dalam waktu lama.
Meskipun terasa gatal, mengucek mata hanya akan memperparah iritasi dan berpotensi memasukkan kuman lebih dalam ke permukaan mata. Jika terasa sangat mengganggu, gunakan obat tetes mata atau bersihkan area luar mata dengan lembut menggunakan kapas steril yang dibasahi air bersih.
Pastikan kelembapan ruangan terjaga. Saat bekerja di depan komputer, terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu otot mata rileks dan mencegah penguapan air mata berlebihan.
Mengelola lingkungan sehari-hari adalah kunci pencegahan. Bagi pengguna lensa kontak, pastikan Anda mencuci tangan sebelum menyentuh lensa dan jangan pernah tidur menggunakan lensa kecuali lensa tersebut memang dirancang untuk pemakaian semalam suntuk. Bagi yang rentan alergi, membatasi paparan terhadap pemicu alergen adalah strategi terbaik. Menjaga kebersihan wajah dan kelopak mata juga berperan penting dalam mencegah blefaritis.
Apabila gejala mata terasa berpasir dan berair berlangsung lebih dari beberapa hari tanpa perbaikan, atau jika disertai gejala visual yang mengkhawatirkan, jangan tunda untuk mencari pemeriksaan profesional. Kesehatan mata Anda adalah prioritas utama.