Buang ludah yang disertai darah, atau dalam istilah medis disebut hemoptysis, adalah gejala yang seringkali menimbulkan kekhawatiran serius bagi siapa pun yang mengalaminya. Meskipun kadang bisa disebabkan oleh iritasi ringan, darah dalam sputum (dahak) bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih signifikan, terutama yang berkaitan dengan sistem pernapasan. Penting untuk tidak mengabaikan gejala ini dan segera mencari evaluasi medis yang tepat.
Hemoptysis adalah keluarnya darah atau dahak bercampur darah dari saluran pernapasan di bawah pita suara (laring), biasanya melalui batuk. Penting untuk membedakannya dari pseudohemoptysis (darah berasal dari hidung atau tenggorokan atas yang tertelan lalu dimuntahkan) atau hematemesis (muntah darah dari saluran cerna). Darah pada hemoptysis seringkali berwarna merah cerah dan bercampur dengan lendir atau dahak.
Tingkat keparahan gejala ini sangat bervariasi. Dalam beberapa kasus, jumlah darah yang dikeluarkan hanya berupa garis-garis kecil dalam dahak (streaking), namun pada kasus lain bisa sangat masif dan mengancam jiwa. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
Ini adalah penyebab paling umum, terutama pada kasus hemoptysis ringan. Bronkitis akut atau infeksi paru-paru seperti pneumonia dapat menyebabkan iritasi parah pada bronkus, yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil saat batuk keras. Infeksi kronis seperti tuberkulosis (TB) juga merupakan penyebab klasik, meskipun di Indonesia kini semakin jarang namun tetap harus diwaspadai.
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang melibatkan peradangan dan kerusakan jangka panjang pada saluran napas juga meningkatkan risiko batuk yang kuat hingga menyebabkan perdarahan ringan.
Kondisi ini melibatkan pelebaran abnormal dan permanen pada cabang-cabang bronkus. Dinding bronkus yang rusak dan meradang menjadi sangat rentan pecah saat terjadi tekanan batuk.
Meskipun seringkali dikaitkan dengan riwayat merokok berat, tumor ganas pada paru-paru dapat mengikis pembuluh darah di sekitarnya, menyebabkan perdarahan. Ini adalah alasan utama mengapa setiap batuk berdarah perlu diperiksa secara menyeluruh.
Kondisi jantung seperti gagal jantung kongestif berat dapat menyebabkan penumpukan tekanan di pembuluh darah paru-paru (edema paru), yang kadang bermanifestasi sebagai sputum berwarna merah muda berbusa.
Meskipun jumlah darah sedikit, konsultasi dokter tetap wajib dilakukan untuk menentukan akar masalahnya. Namun, prioritas tertinggi diberikan jika terjadi:
Dokter akan memulai dengan anamnesis detail dan pemeriksaan fisik, terutama fokus pada auskultasi paru-paru. Untuk memastikan sumber perdarahan, beberapa tes mungkin diperlukan:
Mengidentifikasi sumber perdarahan adalah kunci untuk menghentikan perdarahan dan memberikan pengobatan yang tepat, baik itu antibiotik untuk infeksi, obat anti-inflamasi, atau prosedur bedah untuk kasus tumor.
Kesimpulannya, buang ludah berdarah bukanlah gejala yang bisa dianggap remeh. Tindakan cepat dan diagnosis yang akurat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut pada sistem pernapasan Anda.