Mata merah dan berair adalah keluhan umum yang sering dialami banyak orang. Meskipun seringkali tidak berbahaya, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penting untuk memahami bahwa mata merah berair bukanlah diagnosis tunggal, melainkan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi ringan hingga infeksi serius.
Untuk dapat menemukan penanganan yang tepat, langkah pertama adalah mengenali **penyebab mata merah berair** yang mendasarinya. Berikut adalah tinjauan mendalam mengenai beberapa faktor utama yang sering memicu kondisi ini.
Salah satu penyebab paling umum adalah reaksi alergi. Ketika mata terpapar alergen seperti serbuk sari (pollen), bulu hewan, debu rumah, atau asap, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin. Pelepasan ini menyebabkan pembuluh darah di konjungtiva (lapisan bening yang menutupi bagian putih mata) melebar, mengakibatkan mata menjadi merah, gatal, dan sangat berair.
Gejala alergi biasanya menyerang kedua mata secara bersamaan dan cenderung memburuk pada waktu atau musim tertentu.
Konjungtivitis, atau radang mata, adalah penyebab utama mata merah dan berair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tiga hal:
Paradoksnya, kekurangan air mata justru bisa menyebabkan mata menjadi merah dan berair. Ketika produksi air mata terlalu sedikit atau kualitas air mata buruk (air mata terlalu cepat menguap), mata akan mencoba mengkompensasi dengan memproduksi air mata refleks yang berlebihan. Kondisi ini disebut Sindrom Mata Kering. Mata yang kering terasa perih, sensitif terhadap cahaya, dan terlihat merah.
Mata memiliki mekanisme pertahanan yang kuat. Paparan langsung terhadap iritan dapat memicu produksi air mata berlebihan sebagai upaya membilas zat asing tersebut. Beberapa iritan yang sering menjadi **penyebab mata merah berair** meliputi:
Sedikit saja debu, bulu mata, atau pasir yang masuk ke mata akan langsung memicu refleks berkedip dan mata berair hebat untuk mendorong benda tersebut keluar. Jika mata mengalami cedera fisik akibat terbentur atau goresan, pembuluh darah dapat pecah (disebut subconjunctival hemorrhage), menyebabkan mata tampak sangat merah walau seringkali tidak disertai rasa sakit atau air mata berlebih.
Meskipun sebagian besar kasus mata merah berair dapat diatasi dengan kompres dingin dan menghindari pemicu, ada beberapa tanda bahaya yang memerlukan pemeriksaan dokter mata segera. Jangan tunda pemeriksaan jika Anda mengalami:
Memahami berbagai **penyebab mata merah berair** akan membantu Anda menentukan langkah perawatan awal yang paling aman. Jika gejala menetap lebih dari beberapa hari atau memburuk, konsultasi profesional adalah kunci untuk kesehatan mata jangka panjang Anda.