Rasa perih dan mata yang berair adalah keluhan umum yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada mata yang memerlukan perhatian lebih. Air mata berfungsi melindungi dan melumasi permukaan mata, namun ketika produksi air mata berlebihan atau disertai rasa tidak nyaman, ada beberapa faktor di baliknya.
Ironisnya, salah satu penyebab utama mata perih dan berair adalah kondisi mata kering. Ketika mata tidak menghasilkan air mata yang cukup berkualitas atau kualitas air mata cepat menguap, mata akan merespons dengan memproduksi air mata refleksif (berlebihan) sebagai mekanisme pertahanan. Rasa perih atau seperti ada pasir di mata adalah gejala utamanya.
Faktor yang memperburuk mata kering antara lain:
Paparan terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau polusi udara dapat memicu reaksi alergi pada mata. Ketika alergen masuk, sistem imun melepaskan histamin, menyebabkan mata menjadi merah, gatal, bengkak, dan tentu saja, sangat perih serta berair. Kondisi ini biasanya disertai rasa gatal yang intens.
Mata kita sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar. Asap rokok, asap kendaraan, klorin di kolam renang, atau bahkan kosmetik yang kedaluwarsa dapat langsung menyebabkan iritasi hebat dan memicu produksi air mata sebagai respons cepat untuk membersihkan iritan tersebut.
Jika ada benda asing kecil seperti debu atau bulu mata yang masuk ke mata, rasa perih akan segera muncul hingga benda tersebut berhasil dikeluarkan. Jangan pernah mengucek mata saat terjadi iritasi oleh benda asing, karena dapat menyebabkan goresan pada kornea.
Peradangan pada lapisan luar mata (konjungtiva) yang dikenal sebagai konjungtivitis (mata merah) adalah penyebab umum lainnya. Konjungtivitis bisa disebabkan oleh virus (seringkali disertai flu), bakteri, atau iritasi.
Blefaritis (radang kelopak mata) juga dapat menyebabkan tepi kelopak mata meradang, yang kemudian mengganggu lapisan air mata dan menyebabkan gejala perih kronis.
Air mata diproduksi di kelenjar lakrimal dan kemudian mengalir keluar melalui saluran kecil (puncta) menuju hidung. Jika saluran ini tersumbat, air mata tidak bisa mengalir dengan baik dan akan meluap keluar dari mata, menyebabkan mata terus-menerus berair, terkadang disertai rasa perih ringan hingga sedang.
Meskipun banyak kasus mata perih dan berair dapat diatasi dengan istirahat, kompres hangat, atau menghindari pemicu, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter mata jika mengalami:
Memahami pemicu adalah langkah pertama untuk mengelola dan mencegah mata sering perih dan berair. Jaga kebersihan mata Anda dan berikan istirahat yang cukup, terutama bagi Anda yang bekerja di depan layar digital.