Akad nikah merupakan momen sakral dan puncak dari rangkaian prosesi pernikahan. Memilih masjid sebagai lokasi akad nikah menawarkan suasana yang khusyuk, agung, dan sesuai dengan syariat Islam. Namun, agar semuanya berjalan lancar, persiapan matang adalah kunci. Artikel ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah penting dalam persiapan akad nikah di masjid.
Persiapan khusyuk untuk hari bahagia.
1. Administrasi dan Koordinasi dengan Pengurus Masjid
Langkah pertama adalah memastikan ketersediaan waktu dan izin dari pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid). Masjid memiliki jadwal kegiatan ibadah harian, sehingga koordinasi sangat penting.
- Pemesanan Tempat: Segera ajukan permohonan pemakaian ruang akad nikah. Tanyakan tentang biaya administrasi, prosedur kebersihan, dan kebijakan terkait dekorasi.
- Durasi Penggunaan: Pastikan durasi pemakaian masjid sesuai dengan kebutuhan Anda, termasuk waktu untuk persiapan dan pembubaran tamu.
- Peraturan Masjid: Pahami aturan masjid mengenai penggunaan sound system, batasan dekorasi (misalnya, tidak boleh merusak properti masjid), dan protokol selama acara berlangsung.
2. Persiapan Dokumen Nikah
Meskipun akad nikah diselenggarakan di masjid, dokumen resmi tetap harus diurus melalui KUA (Kantor Urusan Agama) setempat. Pastikan semua persyaratan telah lengkap jauh hari sebelum tanggal akad.
- Berkas Calon Pengantin: Siapkan KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, dan surat pengantar dari kelurahan.
- Izin Orang Tua/Wali: Jika diperlukan, pastikan surat izin dari wali nikah sudah siap.
- Buku Nikah: Pastikan semua data sudah sesuai sebelum hari-H. Dokumen ini penting untuk dicatat oleh petugas KUA yang biasanya hadir saat akad di masjid.
3. Logistik dan Dekorasi Sederhana
Akad nikah di masjid umumnya mengutamakan kesederhanaan dan kekhusyukan. Dekorasi sebaiknya tidak berlebihan agar tidak mengganggu kekhidmatan acara.
- Area Akad: Tentukan penempatan pelaminan atau kursi untuk penghulu, saksi, dan pengantin. Pastikan pencahayaan dan posisi duduk terlihat jelas oleh para saksi.
- Sound System: Koordinasikan dengan pengurus masjid atau vendor sound system untuk memastikan suara penghulu, calon pengantin, dan saksi terdengar jelas. Ini krusial untuk sahnya akad.
- Tata Letak Tamu: Rencanakan alur keluar masuk jamaah dan tempat duduk tamu undangan. Jika tamu terbatas, pastikan kursi yang disediakan cukup dan tertata rapi.
4. Daftar Tugas Tim Pendukung (Panitia Kecil)
Bentuk tim kecil yang solid untuk membantu kelancaran acara. Di lingkungan masjid, beberapa peran sangat vital:
- Koordinator Masjid: Bertugas berkomunikasi langsung dengan DKM dan memastikan semua fasilitas masjid digunakan sesuai izin.
- Penyambut Tamu/Saksin: Memastikan saksi nikah dan wali nikah hadir tepat waktu dan menempati posisi strategis.
- Penanggung Jawab Perlengkapan: Membawa perlengkapan tambahan seperti pulpen, buku catatan kecil, atau kotak seserahan jika akan diserahkan saat itu juga.
5. Gladi Bersih dan Hari-H
Walaupun sederhana, gladi bersih sangat dianjurkan, terutama untuk memastikan posisi dan alur ijab kabul berjalan mulus tanpa keraguan.
- Gladi Bersih: Lakukan gladi sehari sebelumnya jika memungkinkan. Fokus pada posisi duduk, perpindahan dokumen, dan memastikan semua pihak (terutama wali nikah dan saksi) memahami peran mereka.
- Waktu Kedatangan: Datanglah lebih awal dari jadwal yang ditentukan untuk menghindari terburu-buru dan memberikan waktu bagi pengantin pria untuk menenangkan diri sebelum akad dimulai.
Dengan perencanaan yang teliti dan koordinasi yang baik dengan pihak masjid, akad nikah Anda akan terlaksana dengan lancar, khusyuk, dan penuh berkah, menjadikan awal kehidupan baru pernikahan Anda semakin sempurna.