Panduan Lengkap Sapi untuk Aqiqah

Ilustrasi Sapi Aqiqah Sehat

Melaksanakan ibadah aqiqah merupakan sunnah muakkad yang dianjurkan bagi umat Islam ketika menyambut kelahiran seorang anak. Salah satu aspek terpenting dalam pelaksanaan aqiqah adalah menentukan jumlah hewan kurban yang sesuai, khususnya ketika kita berbicara mengenai sapi untuk aqiqah berapa orang yang bisa dicakup olehnya. Keputusan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek syariat tetapi juga logistik penyembelihan dan pembagian daging.

Ketentuan Syariat Mengenai Hewan Aqiqah

Secara umum, pembagian hewan kurban untuk aqiqah mengikuti pedoman yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam. Untuk anak laki-laki, disunnahkan untuk menyembelih dua ekor kambing, sementara untuk anak perempuan, disunnahkan satu ekor kambing. Namun, bagaimana jika kita memilih menggunakan sapi untuk aqiqah?

Dalam konteks fiqih kontemporer, mayoritas ulama membolehkan penggunaan sapi atau unta sebagai pengganti kambing dalam aqiqah, dengan ketentuan bahwa satu ekor sapi dapat mewakili tujuh (7) porsi kurban atau aqiqah. Ini mengacu pada dalil dan praktik yang berlaku untuk ibadah kurban Idul Adha, di mana satu unta atau sapi dapat dibagi untuk tujuh orang.

Sapi untuk Aqiqah Berapa Orang? Jawaban Rinci

Jika Anda memilih untuk melaksanakan aqiqah menggunakan sapi, berikut adalah panduan pembagiannya berdasarkan jumlah anak yang diaqiqahi:

Kesimpulannya, satu ekor sapi utuh dalam ibadah aqiqah setara dengan tujuh porsi kurban. Oleh karena itu, jika Anda bertanya sapi untuk aqiqah berapa orang yang dapat dicakup, jawabannya adalah minimal tujuh orang (atau tujuh bagian yang bernilai seperti tujuh kambing jika tujuannya adalah menggantikan jumlah kambing sunnah).

Syarat-Syarat Sapi untuk Aqiqah

Sama seperti hewan kurban, sapi yang digunakan untuk aqiqah harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan usia tertentu agar sah secara syar'i:

  1. Usia Minimal: Sapi yang disembelih harus berusia minimal dua tahun dan sudah masuk tahun ketiga. Pemeriksaan gigi seri (gigi susu yang sudah tanggal) sering menjadi patokan visual, meskipun standar usia adalah yang utama.
  2. Kesehatan Hewan: Sapi harus benar-benar sehat, tidak cacat fisik yang jelas (seperti buta, pincang parah, atau sangat kurus hingga terlihat tulangnya). Kualitas daging harus baik.
  3. Kepemilikan: Sapi harus merupakan milik penuh orang tua atau wali yang melaksanakan aqiqah, bukan hasil pinjaman atau hasil curian.

Proses Pembagian Daging Aqiqah

Salah satu perbedaan mendasar antara daging aqiqah dan daging kurban biasa adalah aturan pembagiannya. Daging hasil aqiqah sebaiknya tidak dijual. Idealnya, daging tersebut dibagi menjadi tiga bagian:

Ketika menggunakan sapi untuk aqiqah berapa orang menjadi banyak karena satu sapi dibagi tujuh, pembagian tiga bagian tersebut tetap berlaku, di mana setiap bagian harus didistribusikan secara proporsional sesuai pembagian tujuh porsi tersebut.

Memilih sapi sebagai hewan aqiqah sering kali dipilih karena kemudahan distribusi daging kepada banyak pihak, terutama di daerah perkotaan. Dengan memahami bahwa satu sapi dapat menggantikan beberapa kambing, Anda dapat memastikan ibadah sunnah ini terlaksana dengan sempurna sesuai kemampuan finansial dan kebutuhan sosial Anda.

🏠 Homepage