Solusi Tepat: Supaya Pompa Air Tidak Cetak Cete

Ikon Pompa Air Stabil

Visualisasi Aliran Air yang Lancar

Suara "cetak-cetek" atau "cek-cek" yang berulang pada pompa air seringkali menjadi alarm pertanda adanya masalah. Fenomena ini biasanya terjadi ketika pompa bekerja terlalu sering dalam siklus pendek, yang dikenal sebagai short cycling. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga memperpendek usia pakai pompa air Anda karena komponen bekerja lebih keras dan cepat aus. Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengidentifikasi akar penyebabnya terlebih dahulu.

Penyebab Utama Pompa Air Cetak Cete

Pompa air, terutama jenis jet pump atau submersible yang terhubung dengan tandon (tangki penampungan) melalui otomatis, dirancang untuk menyala ketika tekanan turun drastis dan mati saat tekanan tercapai. Ketika siklus ini terlalu cepat, ada beberapa hal yang mungkin bermasalah:

1. Tekanan Angin dalam Tangki Penampungan (Pressure Tank) Kurang

Ini adalah penyebab paling umum. Tangki penampungan (jika Anda menggunakannya) memiliki diafragma karet yang memisahkan air dan udara bertekanan. Udara inilah yang bertugas mendorong air keluar saat keran dibuka dan menjaga tekanan agar tidak langsung anjlok saat keran ditutup sebentar. Jika tekanan udara di dalam tangki terlalu rendah atau habis, pompa akan langsung mendeteksi penurunan tekanan sekecil apapun dan segera menyala.

2. Masalah pada Sakelar Otomatis (Pressure Switch)

Pressure switch adalah komponen vital yang mengatur kapan pompa harus menyala (cut-in) dan mati (cut-out). Jika setelan pabriknya terlalu sensitif (memiliki perbedaan tekanan yang kecil antara cut-in dan cut-out), atau jika membran di dalamnya sudah kotor/rusak, ia akan merespons fluktuasi tekanan kecil yang sebenarnya normal, menyebabkan pompa menyala-mati terus-menerus.

3. Adanya Kebocoran Kecil di Sistem Perpipaan

Kebocoran, sekecil apa pun, menyebabkan tekanan air dalam pipa terus menurun perlahan. Jika kebocoran tersebut berada di jalur hisap (suction line) atau ada celah kecil di katup penahan (check valve), udara bisa masuk, menyebabkan pompa bekerja keras untuk mempertahankan tekanan, yang akhirnya memicu cetak-cete.

4. Kerusakan atau Kotornya Pompa Itu Sendiri

Pada kasus yang lebih jarang, kerusakan pada impeller atau masalah pada pompa sumur dangkal yang tidak mampu menahan air balik (backflow) bisa menyebabkan tekanan turun cepat setelah pompa mati, memicu putaran otomatis kedua.

Langkah Tuntas Supaya Pompa Air Tidak Cetak Cete

Setelah mengetahui potensi masalahnya, berikut adalah langkah sistematis yang dapat Anda lakukan untuk memastikan pompa air bekerja dengan siklus yang sehat dan panjang umur:

Langkah 1: Periksa dan Isi Ulang Tekanan Angin Tangki (Jika Ada)
  1. Matikan listrik pompa sepenuhnya.
  2. Kuras habis sisa air dalam tangki melalui keran pembuangan (pastikan benar-benar kosong).
  3. Cari pentil udara (biasanya tertutup karet) pada tangki.
  4. Gunakan pengukur tekanan ban mobil atau pompa khusus untuk mengisi udara. Tekanan ideal biasanya berkisar antara 15 hingga 25 PSI (cek rekomendasi pabrikan tangki Anda).
  5. Setelah tekanan sesuai, tutup kembali pentil.
  6. Nyalakan kembali pompa. Pompa seharusnya kini memiliki 'cadangan' tekanan yang cukup untuk menahan keran yang dibuka sebentar saja.
Langkah 2: Atur Ulang Pressure Switch

Jika Anda merasa tekanan udara sudah oke, fokus pada pressure switch. Biasanya, terdapat dua sekrup penyetelan: satu untuk mengatur tekanan minimal (cut-in) dan satu lagi untuk tekanan maksimal (cut-out).

Langkah 3: Cek Keutuhan Sistem Pipa dan Check Valve

Jika kebocoran adalah pelakunya, Anda harus menemukannya.

Dengan memastikan tekanan udara seimbang, setelan otomatis sesuai, dan sistem perpipaan bebas kebocoran, suara "cetak-cetek" yang menjengkelkan tersebut akan hilang. Pompa Anda akan bekerja lebih efisien, lebih senyap, dan pastinya lebih awet.

🏠 Homepage