Aqiqah merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam Islam, yaitu menyembelih hewan sebagai rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Prosesi ini memiliki ketentuan khusus, salah satunya terkait dengan usia hewan untuk aqiqah. Memilih hewan yang tepat sesuai syarat syariat adalah kunci utama agar ibadah aqiqah kita sah dan bernilai di sisi Allah SWT. Ketentuan usia ini berlaku mutlak, baik untuk kambing, domba, maupun unta dan sapi yang digunakan sebagai pilihan alternatif.
Syarat Utama Usia Hewan Aqiqah
Dalam hukum Islam, hewan yang disembelih untuk aqiqah harus memenuhi syarat yang sama dengan hewan qurban, terutama mengenai batasan minimal usia. Usia hewan bukan sekadar formalitas, melainkan indikator bahwa hewan tersebut telah mencapai kematangan fisik yang ideal untuk dikonsumsi dan memenuhi standar keidealan ibadah.
1. Usia Minimal untuk Domba atau Kambing
Hewan yang paling umum digunakan untuk aqiqah adalah kambing atau domba. Berdasarkan kesepakatan para ulama, usia minimal yang diperbolehkan untuk hewan aqiqah (dan qurban) adalah:
- Domba atau Kambing: Minimal telah memasuki usia 6 bulan (atau genap setengah tahun).
Hewan yang usianya di bawah enam bulan, meskipun terlihat besar dan gemuk, secara syariat belum sah untuk dijadikan hewan aqiqah. Kondisi fisik yang prima sangat ditekankan, sehingga hewan harus bebas dari cacat dan telah mencapai usia yang ditetapkan.
2. Usia Minimal untuk Sapi dan Kerbau
Jika menggunakan sapi atau kerbau, persyaratannya lebih panjang. Hal ini karena sapi dan kerbau adalah hewan yang lebih besar dan memiliki masa hidup yang lebih panjang.
- Sapi atau Kerbau: Minimal telah memasuki usia 1 tahun (telah berganti gigi seri bawah).
Penting untuk memastikan bahwa sapi atau kerbau tersebut telah melewati masa pertumbuhan awal yang signifikan. Jika sapi baru berumur 10 atau 11 bulan, ia belum dapat menggantikan domba/kambing yang berusia 6 bulan.
3. Usia Minimal untuk Unta
Meskipun jarang dipilih karena biaya dan ketersediaan, unta juga dapat digunakan untuk aqiqah.
- Unta: Minimal telah memasuki usia 5 tahun.
Aturan usia ini mengacu pada ketentuan yang sama dengan hewan qurban, menunjukkan penekanan Islam pada kualitas hewan yang dipersembahkan.
Mengapa Usia Hewan Begitu Penting?
Penentuan usia hewan untuk aqiqah didasarkan pada beberapa pertimbangan esensial, yang semuanya bertujuan untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah:
- Kematangan Fisik: Hewan yang telah mencapai usia minimal dianggap telah tumbuh sempurna, dagingnya lebih berkualitas, dan secara umum lebih layak dikonsumsi.
- Standar Syariat: Usia hewan yang dianjurkan ini merupakan ketetapan yang diambil dari riwayat Hadis mengenai kriteria hewan qurban, yang secara umum diterapkan juga pada aqiqah.
- Keutamaan Ibadah: Memberikan yang terbaik (At-Tathayyib) dalam beribadah adalah prinsip utama. Hewan yang memenuhi syarat usia dianggap lebih utama daripada hewan yang kurang dari usia tersebut.
Menghitung Usia dalam Bulan dan Tahun
Bagi orang tua baru, menghitung usia hewan bisa sedikit membingungkan. Berikut panduan praktisnya:
Jika aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran anak (yang merupakan waktu ideal), Anda harus memastikan kambing/domba sudah berusia minimal 6 bulan penuh sebelum hari penyembelihan. Jangan sampai menghitung mundur dari hari kelahiran anak, melainkan pastikan usia hewan sudah terpenuhi saat penyembelihan dilakukan.
Beberapa lembaga aqiqah modern sering menawarkan layanan yang telah menjamin kesesuaian usia hewan. Namun, sebagai pihak yang beribadah, penting bagi kita untuk tetap menanyakan dan memastikan bahwa hewan yang akan disembelih benar-benar telah memenuhi syarat usia minimal, terutama untuk kambing/domba yang berusia di ambang batas 6 bulan. Kehati-hatian ini menunjukkan kesungguhan kita dalam menunaikan hak anak atas aqiqahnya.
Kesimpulan
Secara ringkas, pastikan hewan yang Anda pilih untuk aqiqah telah mencapai usia berikut: kambing/domba minimal 6 bulan, sapi/kerbau minimal 1 tahun. Dengan mematuhi aturan mengenai usia hewan untuk aqiqah ini, ibadah syukur atas karunia kelahiran buah hati akan terlaksana dengan sempurna sesuai tuntunan agama.