Air sumur adalah sumber kebutuhan vital bagi banyak rumah tangga. Namun, seringkali air sumur tampak keruh, berbau, atau bahkan mengandung sedimen yang mengganggu. Air keruh tidak hanya tidak sedap dipandang, tetapi juga bisa membawa bakteri atau partikel berbahaya bagi kesehatan. Memahami cara beningkan air sumur adalah langkah penting untuk memastikan suplai air bersih di rumah.
Ilustrasi air sumur keruh versus jernih.
Mengapa Air Sumur Menjadi Keruh?
Sebelum mengetahui cara menjernihkannya, penting untuk mengidentifikasi penyebab kekeruhan. Kekeruhan pada air sumur umumnya disebabkan oleh:
- Sedimen Organik dan Anorganik: Partikel tanah liat, lumpur, pasir halus, atau sisa-sisa bahan organik dari permukaan tanah yang masuk ke dalam sumur.
- Kandungan Besi dan Mangan: Ketika kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) terlalu tinggi, air akan tampak kuning kecoklatan, terutama setelah didiamkan atau terpapar udara.
- Alga atau Mikroorganisme: Meskipun jarang terjadi di sumur dalam, pertumbuhan mikroorganisme bisa memengaruhi kejernihan.
- Kerusakan Struktur Sumur: Retakan pada dinding sumur atau pipa saringan yang rusak memungkinkan material dari luar masuk dengan mudah.
Metode Efektif Cara Beningkan Air Sumur
Proses penjernihan air sumur harus dilakukan secara bertahap, tergantung tingkat keparahan kekeruhan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan:
1. Pengendapan (Sedimentasi)
Ini adalah langkah pertama dan paling sederhana untuk menghilangkan partikel berat. Jika kekeruhan disebabkan oleh lumpur atau pasir kasar, biarkan air tersebut diam dalam wadah besar (toren atau ember) selama minimal 12 hingga 24 jam. Partikel padat akan tenggelam ke dasar wadah. Setelah pengendapan selesai, ambil air bagian atas dengan hati-hati menggunakan selang atau gayung, hindari mengaduk bagian bawah.
2. Filtrasi Sederhana Menggunakan Bahan Alami
Jika air masih sedikit keruh setelah pengendapan, Anda dapat menggunakan sistem filtrasi gravitasi sederhana, sering disebut filter alami. Media filter yang umum digunakan meliputi:
- Pasir Kasar dan Halus: Pasir berfungsi menangkap partikel yang lebih kecil.
- Kerikil (Gravel): Berfungsi sebagai lapisan dasar dan mencegah pasir terbawa arus.
- Arang Batok Kelapa (Activated Carbon): Arang aktif sangat efektif menyerap bau, rasa tidak sedap, dan beberapa zat kimia penyebab warna.
Susun media filter ini dalam wadah bertingkat (dari kerikil paling bawah, diikuti pasir halus, lalu arang, dan pasir kasar di atas). Alirkan air perlahan melalui susunan ini.
3. Penggunaan Tawas (Alum) untuk Koagulasi
Tawas (aluminium sulfat) adalah zat koagulan yang sangat efektif untuk menjernihkan air yang sangat keruh, terutama yang mengandung partikel halus yang sulit mengendap. Cara kerjanya adalah membuat partikel keruh saling menempel membentuk flok yang lebih besar sehingga mudah mengendap.
Langkah Penggunaan Tawas:
- Larutkan sedikit tawas (perkiraan 1 sendok teh untuk 100 liter air) ke dalam segelas air.
- Tuangkan larutan tawas tersebut ke dalam wadah penampungan air sumur.
- Aduk air secara perlahan selama beberapa menit.
- Diamkan selama 2 hingga 4 jam. Anda akan melihat gumpalan kotoran mulai terbentuk dan turun ke dasar.
- Ambil air jernih di bagian atas.
Catatan Penting: Jangan gunakan air yang baru diolah dengan tawas langsung untuk minum sebelum direbus atau disaring lagi, karena tawas hanya berfungsi menjernihkan, bukan membunuh kuman.
4. Sistem Filterisasi Modern (Filterisasi Mekanis dan Kimiawi)
Untuk mendapatkan air yang benar-benar layak minum secara rutin, investasi pada sistem filter modern sangat disarankan. Sistem ini biasanya terdiri dari:
- Filter Pasir Multilayer: Menggunakan lapisan filter yang lebih padat dan bertingkat untuk menangkap sedimen mikroskopis.
- Filter Karbon Aktif: Untuk menghilangkan sisa bahan kimia, klorin, dan bau/rasa.
- UV Sterilizer: Jika kekeruhan disertai masalah bakteriologis, sinar ultraviolet sangat efektif membunuh mikroorganisme tanpa mengubah rasa air.
- Sistem RO (Reverse Osmosis): Metode paling canggih yang mampu menghilangkan hampir semua padatan terlarut, menjamin air sangat jernih dan aman.
Perawatan Rutin untuk Mencegah Kekeruhan Kembali
Menjernihkan air hanya solusi sementara jika sumber masalah tidak diatasi. Untuk menjaga air sumur tetap bening, lakukan perawatan rutin:
- Inspeksi Dinding Sumur: Pastikan tidak ada retakan pada bibir sumur atau pipa casing. Tutup bibir sumur dengan rapat.
- Sedimentasi Rutin: Jika Anda menggunakan tandon (toren), lakukan pengurasan lumpur dari dasar tandon setidaknya 3-6 bulan sekali.
- Pemantauan Pipa Saringan: Bersihkan atau ganti pipa saringan (intake screen) secara berkala jika sumur Anda menggunakan sistem resirkulasi atau pompa celup.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, air sumur Anda yang tadinya keruh dapat dikembalikan kejernihannya, memberikan manfaat maksimal bagi seluruh anggota keluarga.