Visualisasi perbedaan fokus utama keyakinan.
Memahami yang membedakan aqidah Islam dengan akidah selain Islam adalah fundamental bagi setiap Muslim. Aqidah, atau keyakinan dasar, adalah fondasi teguh tempat seluruh bangunan kehidupan spiritual dan praktis seorang Muslim berdiri. Perbedaan antara akidah Islam dan akidah lainnya seringkali terletak pada sumber otoritas, konsep ketuhanan, dan pandangan tentang hakikat realitas.
1. Konsep Tauhid: Keunikan Ketuhanan dalam Islam
Pembeda paling krusial adalah konsep Tauhid. Akidah Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Esa (satu-satunya Tuhan), tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak ada satupun yang setara dengan-Nya. Ini adalah inti dari syahadat: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah).
Sebaliknya, banyak akidah lain yang memiliki konsep ketuhanan yang berbeda:
- Politeisme (Trinitas atau banyak dewa): Akidah yang meyakini adanya lebih dari satu Tuhan atau entitas ilahi yang setara.
- Atheisme/Agnostisisme: Akidah yang menolak keberadaan Tuhan atau menyatakan bahwa keberadaan-Nya tidak dapat diketahui.
- Panteisme: Kepercayaan bahwa Tuhan adalah segala sesuatu, dan segala sesuatu adalah Tuhan (menyamakan Pencipta dengan ciptaan).
Dalam Islam, pemisahan tegas antara Pencipta (Khaliq) dan ciptaan (Makhluq) adalah mutlak, yang tidak ditemukan dalam bentuk yang sama pada akidah-akidah lain.
2. Sumber Otoritas dan Wahyu
Sumber rujukan utama dalam menetapkan kebenaran akidah Islam adalah Al-Qur'an (wahyu Allah yang terakhir dan terjaga) serta As-Sunnah (ajaran Nabi Muhammad SAW). Kedua sumber ini dianggap otentik dan tidak terdistorsi sepanjang sejarah.
Akidah selain Islam seringkali mendasarkan diri pada:
- Kitab Suci yang Dianggap Terdistorsi: Beberapa agama mengklaim memiliki wahyu ilahi, namun umat Islam meyakini bahwa teks-teks tersebut telah mengalami perubahan atau kehilangan keasliannya seiring waktu.
- Filsafat atau Nalar Murni: Beberapa pandangan dunia mengandalkan spekulasi filosofis manusia sebagai satu-satunya penentu kebenaran.
- Tradisi Leluhur atau Pengalaman Mistis Personal: Keyakinan yang sangat bergantung pada interpretasi subjektif tanpa standar teks yang universal.
3. Konsep Kenabian dan Risalah Terakhir
Akidah Islam mengakui serangkaian nabi, dimulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW, yang diutus untuk menyampaikan pesan Tauhid yang sama. Namun, Nabi Muhammad SAW diyakini sebagai "Khatamun Nabiyyin" (Penutup Para Nabi), yang membawa syariat final dan universal bagi seluruh umat manusia.
Perbedaan ini signifikan karena, menurut Islam, setelah risalah Nabi Muhammad, tidak ada lagi nabi atau rasul yang akan datang. Akidah lain mungkin tidak mengakui kenabian Muhammad, atau mungkin masih menunggu kedatangan figur penyelamat di masa depan.
4. Pandangan tentang Kehidupan Setelah Kematian (Akhirat)
Akidah Islam menyajikan gambaran Hari Kiamat, Hari Penghisaban, Surga (Jannah), dan Neraka (Jahannam) yang sangat terperinci. Kehidupan dunia adalah ujian singkat untuk menentukan nasib kekal di akhirat. Segala perbuatan akan dipertanggungjawabkan secara individu.
Dalam pandangan akidah lain, konsep ini bervariasi:
- Reinkarnasi (Samsara): Keyakinan bahwa jiwa akan terus lahir kembali dalam siklus kehidupan hingga mencapai pembebasan (moksa/nirwana).
- Surga dan Neraka yang Bersifat Sementara: Beberapa pandangan menganggap bahwa hukuman atau ganjaran akhirat hanya bersifat sementara sebelum siklus baru dimulai.
- Tidak Adanya Kehidupan Personal Setelah Kematian: Pandangan yang menyiratkan bahwa kesadaran individu lenyap total setelah kematian fisik.
Kesimpulan
Secara ringkas, yang membedakan aqidah Islam dengan akidah selain Islam adalah ketegasan pada Tauhid yang murni (keesaan Allah absolut), validitas abadi Al-Qur'an dan Sunnah sebagai sumber hukum, pengakuan Muhammad SAW sebagai penutup risalah kenabian, serta kerangka Akhirat yang jelas dan final. Ini adalah perbedaan fundamental yang membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap alam semesta, moralitas, dan tujuan hidup.