Gambar: Ilustrasi siklus dan reservoir air tanah di bawah lahan pertanian.
Lahan sawah, dengan sistem pengairannya yang intensif dan karakteristik tanah aluvial yang seringkali permeable, memainkan peran krusial dalam siklus hidrologi regional. Salah satu aspek penting dari lahan pertanian jenis ini adalah dampaknya terhadap ketersediaan dan kualitas **air tanah bekas sawah**. Air yang merembes ke bawah permukaan (infiltrasi) dari persawahan membawa karakteristik kimia dan fisik yang unik, menjadikannya sumber daya yang perlu dipahami secara mendalam.
Proses Infiltrasi dan Pengisian Ulang Akuifer
Proses penggenangan sawah secara periodik meningkatkan potensi air tanah untuk mengisi ulang akuifer dangkal maupun dalam. Tanah sawah, terutama jenis yang subur dan kaya bahan organik, memiliki kapasitas menahan air yang baik. Ketika air irigasi dilepaskan ke petak sawah, sebagian besar akan menguap, tetapi persentase signifikan akan mengalami perkolasi ke zona tak jenuh (unsaturated zone) dan akhirnya mencapai zona jenuh (saturated zone) atau akuifer.
Kualitas air tanah bekas sawah sangat dipengaruhi oleh jenis material organik dan input pertanian yang digunakan. Jika pengelolaan lahan dilakukan secara berkelanjutan dengan minim penggunaan bahan kimia sintetik, air tanah yang dihasilkan cenderung memiliki kualitas yang baik untuk kebutuhan non-konsumsi primer. Namun, tantangan besar muncul ketika input pupuk anorganik seperti nitrogen dan fosfor diaplikasikan secara berlebihan. Residu bahan-bahan ini dapat larut dan terbawa bersama air infiltrasi, menyebabkan kontaminasi nitrat pada air tanah.
Kualitas Kimia: Isu Nitrat dan Salinitas
Kontaminasi nitrat merupakan isu paling umum terkait air tanah di daerah pertanian intensif. Di sawah, kebutuhan nutrisi tanaman yang tinggi mendorong penggunaan pupuk kimia. Meskipun sebagian besar nutrisi diserap tanaman, sisa nitrogen yang tidak terurai atau tidak terserap akan menjadi sumber polutan potensial. Konsentrasi nitrat yang tinggi dalam air minum dapat berbahaya bagi kesehatan, terutama bayi (menyebabkan methemoglobinemia).
Selain nitrat, area sawah yang berdekatan dengan pantai atau memiliki masalah drainase dapat mengalami intrusi air asin. Intrusi air laut ke dalam akuifer dangkal diperparah oleh pengambilan air tanah yang berlebihan. Meskipun ini bukan karakteristik intrinsik air tanah bekas sawah, aktivitas pertanian seringkali menjadi pemicu utama penurunan muka air tanah, sehingga mempercepat fenomena salinitas ini.
Potensi Pemanfaatan dan Konservasi
Meskipun terdapat tantangan kualitas, air tanah bekas sawah tetap menjadi aset vital, terutama di musim kemarau ketika air permukaan menipis. Potensinya dapat dimaksimalkan melalui:
- **Pengelolaan Irigasi Tepat Guna:** Mengoptimalkan jadwal dan volume air irigasi untuk mengurangi limpasan dan potensi perkolasi berlebihan yang membawa polutan.
- **Teknik Pertanian Presisi:** Penggunaan pupuk berbasis kebutuhan tanaman (site-specific nutrient management) dapat meminimalkan residu kimia di permukaan tanah.
- **Sumur Resapan Khusus:** Mendorong pembuatan sumur resapan atau biopori yang dirancang untuk membantu infiltrasi air hujan sekaligus memfilter sebagian kontaminan sebelum mencapai akuifer.
Konservasi air tanah di wilayah persawahan memerlukan pendekatan holistik yang mengintegrasikan praktik pertanian yang baik dengan manajemen sumber daya air. Memahami seberapa cepat dan bagaimana air meresap dari sawah ke dalam akuifer adalah langkah awal untuk memastikan keberlanjutan ketersediaan **air tanah bekas sawah** untuk generasi mendatang. Keberhasilan pengelolaan akan sangat bergantung pada sinergi antara petani, pemerintah daerah, dan ahli hidrologi.
Air tanah yang terekspos dari kegiatan pertanian memiliki karakteristik dinamis. Fluktuasi tingkat kesuburan tanah, jenis tanaman yang ditanam, serta metode konservasi yang diterapkan akan terus membentuk profil kimia dan kuantitas air di bawah hamparan sawah tersebut. Oleh karena itu, pemantauan rutin terhadap debit dan kualitas air sumur di sekitar area pertanian menjadi keharusan mutlak.