Memulai Kehidupan Baru: Amalan Penting Setelah Akad Nikah

Pernikahan Bahagia

Ibarat awal sebuah perjalanan panjang yang indah.

Akad nikah adalah momen sakral yang menandai sahnya ikatan antara dua insan. Setelah ucapan janji suci terucap, secara syariat, pasangan tersebut resmi menjadi suami istri. Namun, kebahagiaan dan keberkahan pernikahan tidak berhenti pada momen pengucapan akad itu sendiri. Justru, momen setelah akad adalah titik awal dari tanggung jawab dan kesempatan untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Banyak pasangan yang terlalu fokus pada kemegahan acara pernikahan, namun melupakan persiapan esensial mengenai bagaimana seharusnya kehidupan berumah tangga dijalani pasca-akad. Untuk memastikan fondasi pernikahan kuat dan diberkahi, ada beberapa amalan sunnah dan praktis yang sangat dianjurkan untuk segera dilakukan. Amalan ini berfungsi sebagai penyempurna spiritual dan panduan praktis dalam memulai babak baru kehidupan.

1. Doa Bersama dan Permohonan Keberkahan

Segera setelah akad selesai, momen paling utama adalah bersyukur kepada Allah SWT. Rasa syukur ini diekspresikan melalui doa bersama. Baik suami maupun istri dianjurkan untuk mengangkat tangan, memohon kepada Allah agar pernikahan ini diberkahi, dijauhkan dari fitnah, dan dijadikan sarana untuk menggapai surga-Nya.

Salah satu doa yang diajarkan dalam sunnah adalah mendoakan pasangan. Setelah akad, suami dianjurkan meletakkan tangan di kening istri sambil berdoa, "Ya Allah, aku memohon kebaikan dari-Mu dan kebaikan dari apa yang Engkau tetapkan padanya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan dari apa yang Engkau tetapkan padanya." Amalan ini menegaskan komitmen dan kepemimpinan yang penuh kasih dari seorang suami.

2. Melaksanakan Shalat Sunnah Dua Rakaat

Amalan sunnah yang sangat dianjurkan adalah melaksanakan shalat sunnah dua rakaat secara berjamaah. Shalat ini dilakukan sebagai bentuk syukur dan penghormatan atas nikmat pernikahan yang Allah berikan. Pelaksanaan shalat ini bisa dilakukan di tempat akad atau segera setelah tiba di rumah kediaman baru.

Shalat berjamaah perdana ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Ini adalah deklarasi pertama bahwa rumah tangga yang baru dibentuk akan menjadikan Allah sebagai poros utama dalam segala urusannya. Dengan shalat bersama, pasangan menegaskan bahwa ibadah akan menjadi kegiatan rutin yang mengikat mereka dalam ketaatan.

3. Memperkenalkan Diri dan Niat Jujur

Meskipun sudah terikat akad, komunikasi yang tulus adalah kunci. Setelah resmi menikah, luangkan waktu sejenak untuk saling berbicara dari hati ke hati, bukan hanya soal teknis kepindahan, tetapi juga tentang harapan, batasan, dan visi hidup bersama.

4. Menjaga Kehormatan dan Kesucian Rumah Tangga

Setelah akad, hubungan suami istri menjadi halal sepenuhnya. Namun, kehalalan ini harus dijaga kemuliaannya. Amalan penting setelah akad adalah menjaga suasana rumah tangga tetap Islami dan penuh kehormatan.

Hindari euforia berlebihan yang dapat melupakan etika dasar. Fokus pada bagaimana menciptakan suasana rumah yang tenteram, di mana setiap anggota merasa aman secara emosional dan spiritual. Ini termasuk menjaga pandangan mata, lisan, dan perbuatan dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai pernikahan di hadapan Allah.

5. Memulai dengan Kebaikan dan Pelayanan

Banyak ulama menyarankan agar malam pertama atau hari-hari awal pernikahan diisi dengan pelayanan lembut terhadap pasangan. Ini bukan sekadar formalitas romantis, tetapi pembuktian amal dari janji yang diucapkan saat akad.

Suami hendaknya menunjukkan kemurahan hati dan kesabaran, sementara istri menunjukkan keramahan dan penerimaan. Memulai dengan pelayanan kecil menunjukkan bahwa ego telah dikesampingkan demi kemaslahatan bersama. Tindakan nyata seperti mempersiapkan makanan sederhana atau memberikan kenyamanan fisik dan emosional akan menanamkan benih cinta yang mendalam, jauh lebih kuat daripada janji kosong.

Kesimpulannya, amalan setelah akad nikah bukanlah sekadar serangkaian ritual formal, melainkan peneguhan niat dan implementasi awal dari komitmen ilahiah. Mulai dengan doa, ibadah bersama, komunikasi jujur, dan pelayanan tulus akan menjadi penentu kualitas pernikahan hingga akhir hayat.

🏠 Homepage