Panduan Lengkap: Sebutkan Pelaksanaan Aqiqah yang Benar

Ilustrasi Aqiqah dan Syukur Gambar siluet orang-orang berkumpul merayakan kelahiran bayi dengan seekor domba di kejauhan.

Aqiqah merupakan salah satu sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk syukur atas nikmat kelahiran seorang anak. Pelaksanaan aqiqah memiliki tata cara dan ketentuan syariat yang jelas. Memahami bagaimana sebutkan pelaksanaan aqiqah secara benar adalah kunci agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT.

Secara harfiah, aqiqah berarti 'memotong rambut bayi'. Namun, dalam konteks syariat, aqiqah merujuk pada penyembelihan hewan ternak sebagai rasa terima kasih atas karunia seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan. Waktu pelaksanaan, jenis hewan, jumlah hewan, hingga pembagian dagingnya memiliki aturan spesifik yang perlu diperhatikan oleh setiap Muslim.

Ketentuan Hewan yang Disyariatkan

Langkah awal dalam pelaksanaan aqiqah adalah memastikan jenis hewan yang akan disembelih telah memenuhi syarat syariat, mirip dengan ketentuan hewan kurban. Hewan yang sah untuk aqiqah adalah kambing atau domba. Sapi dan unta juga diperbolehkan, namun secara umum, kambing/domba lebih sering dipilih karena kepraktisan dan kesesuaian dengan mayoritas tuntunan.

Jumlah Hewan Berdasarkan Jenis Kelamin Bayi:

Selain jumlah, hewan aqiqah juga harus memenuhi kriteria usia dan kesehatan yang sama dengan hewan kurban. Hewan tersebut harus bebas dari cacat fisik yang jelas (seperti buta, pincang parah, sangat kurus, atau patah tulang yang terlihat). Usia minimal hewan juga diperhatikan untuk memastikan kualitas dagingnya baik.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Mengenai kapan pelaksanaan aqiqah dilakukan, para ulama memiliki pandangan yang sedikit berbeda, namun kesepakatan umum cenderung mengarah pada hari ketujuh kelahiran anak. Ini adalah waktu yang paling utama dan paling dianjurkan.

Pelaksanaan pada hari ketujuh ini seringkali disertai dengan ritual sederhana seperti mencukur rambut bayi dan pemberian nama, menjadikannya momen syukuran yang lengkap bagi keluarga.

Prosedur Penyembelihan dan Pembagian Daging

Setelah hewan dipersiapkan, proses penyembelihan harus dilakukan sesuai dengan tata cara penyembelihan hewan halal (menyebut nama Allah SWT dan memotong saluran napas, saluran makanan, serta dua pembuluh darah utama). Daging hasil aqiqah ini kemudian dibagikan. Pembagian daging aqiqah memiliki tiga bagian utama yang sering disarankan:

Pembagian umum yang dianjurkan oleh sebagian ulama adalah sebagai berikut:

  1. Sepertiga untuk Dibagikan Mentah: Sebagian daging diberikan kepada fakir miskin dalam keadaan mentah.
  2. Sepertiga untuk Dibagikan Matang: Sebagian lainnya dimasak terlebih dahulu lalu dibagikan kepada kerabat, tetangga, atau mereka yang membutuhkan. Ini sering kali menjadi momen utama berbagi kebahagiaan.
  3. Sepertiga untuk Keluarga: Bagian sisa diserahkan kepada keluarga yang berhak menikmati hasil aqiqah tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa tulang belulang hewan aqiqah sebaiknya tidak dibuang sembarangan di lingkungan, namun dikubur. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan dan menghormati sisa ibadah tersebut.

Hikmah dan Manfaat Pelaksanaan Aqiqah

Mengapa begitu penting untuk sebutkan pelaksanaan aqiqah sesuai sunnah? Karena di balik ritual penyembelihan ini terdapat hikmah yang mendalam. Aqiqah adalah manifestasi nyata dari rasa syukur, membersihkan anak dari potensi keburukan yang mungkin melekat sejak lahir, serta menjalin silaturahmi dengan komunitas melalui pembagian daging.

Dengan menunaikan aqiqah, orang tua telah memenuhi hak anak untuk diperlakukan sesuai tuntunan agama sejak dini. Ini juga merupakan bentuk doa perlindungan bagi masa depan anak tersebut. Keutamaan ibadah ini tidak hanya berfokus pada ritual penyembelihan, tetapi juga pada dampak sosialnya dalam mempererat tali persaudaraan.

Secara keseluruhan, pelaksanaan aqiqah adalah ibadah yang menggabungkan unsur syukur personal, kepatuhan pada syariat, dan kepedulian sosial. Memastikan semua prosedur diikuti dengan benar, dari pemilihan hewan hingga pembagian, adalah wujud kesungguhan dalam melaksanakan sunnah Rasulullah SAW demi kebaikan dunia dan akhirat sang buah hati.

🏠 Homepage