Aqidah merupakan fondasi utama dalam Islam. Ia adalah seperangkat keyakinan teguh yang menjadi landasan berpikir, bersikap, dan beramal seorang Muslim. Dalam konteks keilmuan Islam kontemporer, kajian mengenai aqidah seringkali diperkaya oleh perspektif para ulama kontemporer, termasuk Ustadz Dr. H. Adi Hidayat, Lc., M.A.
Ustadz Adi Hidayat dikenal dengan pendekatannya yang metodologis dalam menjelaskan berbagai disiplin ilmu syar’i, tidak terkecuali masalah aqidah Adi Hidayat. Pendekatannya cenderung menekankan pada kembali kepada sumber primer: Al-Qur'an dan As-Sunnah, sebagaimana dipahami oleh para Sahabat dan ulama salafus shalih.
Menurut banyak pandangan ulama, termasuk yang sering dikemukakan oleh Ustadz Adi Hidayat dalam berbagai kajiannya, aqidah yang benar adalah benteng pertahanan diri seorang Muslim dari kesesatan pemikiran. Ketika aqidah ini kokoh, amalan seorang Muslim akan memiliki orientasi yang jelas—yakni meraih ridha Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat kerap mengingatkan jamaahnya bahwa pemahaman aqidah harus didasarkan pada ilmu yang sahih, bukan sekadar ikut-ikutan atau tradisi yang tidak memiliki dasar kuat. Beliau menekankan pentingnya memahami makna fundamental dari rukun iman.
Ketika membahas aqidah Adi Hidayat, beberapa poin krusial selalu muncul sebagai penekanan:
Salah satu kekuatan dalam penyampaian materi keagamaan oleh Ustadz Adi Hidayat adalah kemampuannya mengaitkan ayat Al-Qur'an dengan hadits dan konteks sejarah (asbabun nuzul atau asbabul wurud). Dalam konteks aqidah, metode ini sangat efektif karena:
Secara ringkas, kajian mengenai aqidah Adi Hidayat membawa penekanan kuat pada kemurnian sumber (wahyu), metodologi yang ketat dalam memahami dalil, serta urgensi pengaplikasian keyakinan tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga konsistensi iman di tengah arus pemikiran modern. Mempelajari aqidah dari perspektif ini membantu umat Islam memperkuat pijakan spiritual mereka agar tidak mudah terombang-ambing oleh keraguan atau ideologi yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni.