Ilustrasi: Penanganan Sialorrhoea
Kelebihan produksi air liur atau kondisi yang dalam istilah medis disebut sialorrhoea, adalah masalah umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan, baik secara fisik maupun sosial. Produksi air liur yang berlebihan bisa terjadi saat makan, berbicara, atau bahkan saat beristirahat, membuat penderitanya sering terlihat meneteskan air liur.
Mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan bertahap, mulai dari mengidentifikasi penyebab hingga menerapkan teknik manajemen dan pengobatan. Jika Anda mencari cara menghentikan ludah terus menerus, panduan ini akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa Anda coba.
Sebelum menghentikan, penting untuk tahu mengapa hal itu terjadi. Air liur diproduksi oleh tiga pasang kelenjar ludah utama. Produksi berlebihan bisa disebabkan oleh:
Jika kondisi ini tidak terkait dengan masalah medis serius, perubahan gaya hidup dan kebiasaan dapat sangat membantu:
Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi secara sadar meningkatkan kesadaran untuk menelan dapat mengurangi akumulasi liur. Cobalah menelan setiap kali Anda merasakan liur mulai menumpuk, bukan menunggu hingga berlebihan.
Sikat gigi dua kali sehari dan gunakan benang gigi secara teratur. Bersihkan lidah Anda. Mengurangi iritasi dan bakteri dalam mulut dapat menurunkan sinyal tubuh untuk memproduksi lebih banyak liur pelindung.
Beberapa makanan, terutama yang sangat asam (seperti jeruk atau cuka) atau makanan pedas, dapat merangsang kelenjar ludah. Perhatikan makanan apa yang tampaknya memperburuk kondisi Anda dan kurangi konsumsinya sementara waktu.
Obat kumur tertentu yang mengandung agen antikolinergik ringan (konsultasikan dengan apoteker) kadang direkomendasikan untuk sementara waktu. Namun, penggunaannya harus dibatasi karena dapat menyebabkan mulut kering jika terlalu sering.
Untuk kasus sialorrhoea yang persisten dan mengganggu kualitas hidup, dokter mungkin menyarankan intervensi medis:
Obat-obatan seperti Glycopyrrolate atau Atropine bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf yang merangsang kelenjar ludah, sehingga mengurangi produksi air liur secara keseluruhan. Obat ini biasanya memerlukan resep dan pengawasan dokter karena efek sampingnya bisa termasuk mulut kering parah, pandangan kabur, atau sembelit.
Pilihan yang semakin populer adalah menyuntikkan Botox langsung ke kelenjar ludah (biasanya kelenjar parotis atau submandibular). Botox akan melemahkan sementara otot yang bertanggung jawab untuk sekresi, mengurangi produksi liur secara signifikan selama beberapa bulan. Ini adalah solusi efektif untuk pasien dengan masalah neurologis yang menyebabkan kesulitan menelan.
Dalam kasus yang sangat ekstrem, pembedahan dapat dilakukan untuk mengurangi ukuran kelenjar ludah atau memblokir saluran keluarnya. Prosedur ini biasanya menjadi pilihan terakhir jika semua metode non-invasif gagal memberikan hasil yang memuaskan.
Jika masalah utamanya adalah kesulitan menelan (bukan produksi berlebihan), terapi wicara atau terapis fisik dapat merekomendasikan latihan tertentu. Ini membantu memperkuat otot-otot orofasial (sekitar mulut dan wajah) serta otot faring (tenggorokan) sehingga mempermudah proses menelan yang lebih efisien.
Menghentikan ludah yang terus menerus membutuhkan kesabaran. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana dan modifikasi gaya hidup. Jika dalam beberapa minggu tidak ada perbaikan, mencari diagnosis profesional adalah langkah terbaik untuk menemukan cara menghentikan ludah terus menerus yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.