💍

Simbol Pernikahan

Panduan Lengkap Contoh Ijab Kabul Nikah Sesuai Syariat

Prosesi akad nikah adalah momen paling sakral dalam pernikahan Islam. Inti dari keseluruhan acara ini terletak pada sesi ijab kabul, di mana janji suci diucapkan antara calon suami dan wali mempelai wanita (atau penghulu yang mewakili). Memahami redaksi yang benar sangat penting agar pernikahan sah di mata agama dan hukum.

Artikel ini akan menyajikan panduan lengkap serta beberapa contoh ijab kabul nikah yang umum digunakan, baik dalam konteks modern maupun yang sangat sesuai dengan tata cara tradisional.

Apa Itu Ijab Kabul?

Secara harfiah, Ijab berarti penawaran atau penyerahan, sedangkan Kabul berarti penerimaan atau persetujuan. Dalam konteks pernikahan, ijab kabul adalah momen penyerahan tanggung jawab pernikahan oleh wali atau yang mewakilinya kepada calon suami, yang kemudian diterima dengan penuh kesadaran oleh calon suami.

Syarat sahnya ijab kabul meliputi:

Contoh Ijab Kabul Nikah (Versi Populer dan Umum)

Berikut adalah contoh paling sering digunakan dalam pernikahan di Indonesia, biasanya menggunakan bahasa Arab yang diterjemahkan atau diucapkan langsung dalam Bahasa Indonesia:

1. Kalimat Ijab (Diucapkan oleh Wali Nikah/Penghulu):

"Bapak [Nama Calon Suami], saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya yang bernama [Nama Mempelai Wanita] dengan maskawin berupa [Sebutkan Mahar] dibayar tunai."

2. Kalimat Kabul (Diucapkan oleh Calon Suami):

"Saya terima nikah dan kawinnya [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan maskawin tersebut, dibayar tunai."

Setelah ucapan kabul diucapkan, seringkali dilanjutkan dengan pembacaan doa sebagai penutup sesi serah terima tersebut.

Contoh Ijab Kabul dengan Lafaz Arab (Lebih Khidmat)

Banyak pasangan yang memilih menggunakan lafaz asli bahasa Arab karena kekhidmatannya. Berikut adalah versi yang sering digunakan:

1. Kalimat Ijab (Wali):

"أنكحتك ونكحتك [Ismi al-'Arus] Binti [Ismi al-Wali] بما ذكر من المهر نقداً"

(Ankahtuka wa nakkahtuka [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] bimâ dzukira minal mahri naqdan.)

Artinya: "Aku nikahkan engkau dan aku kawinkan engkau dengan [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan mahar yang telah disebutkan secara tunai."

2. Kalimat Kabul (Suami):

"قبلت النكاح والزواج [Ismi al-'Arus] بما ذكر من المهر نقداً"

(Qobiltu an-nikaha waz-zawaja [Nama Mempelai Wanita] bimâ dzukira minal mahri naqdan.)

Artinya: "Saya terima nikah dan kawinnya [Nama Mempelai Wanita] dengan mahar yang telah disebutkan secara tunai."

Pentingnya Mahar dalam Ijab Kabul

Mahar (maskawin) adalah syarat mutlak dalam pernikahan Islam. Dalam redaksi ijab kabul, mahar harus disebutkan secara jelas, baik itu berupa uang, emas, seperangkat alat sholat, atau manfaat lainnya. Jika mahar tidak disebutkan dalam ijab kabul, maka pernikahan tersebut sah, namun calon suami wajib membayar mahar *mitsil* (mahar yang sepadan dengan wanita sekelasnya).

Pastikan Anda dan wali sudah sepakat mengenai jenis dan nilai mahar sebelum akad berlangsung agar tidak terjadi kebingungan saat momen sakral tersebut tiba.

Tantangan dalam Mengucapkan Ijab Kabul

Meskipun terlihat singkat, banyak calon pengantin pria yang gugup saat mengucapkan kabul. Rasa tegang seringkali membuat lidah kelu atau salah pengucapan. Oleh karena itu, persiapan matang sangat diperlukan.

Beberapa tips untuk mengatasi kegugupan:

  1. Latihan Berulang Kali: Latih lafaz ijab kabul bersama wali atau penghulu setidaknya seminggu sebelum hari H.
  2. Pahami Maknanya: Memahami arti janji yang diucapkan akan memberikan kekuatan batin saat mengucapkannya.
  3. Fokus pada Wali/Penghulu: Saat akad, fokuskan pandangan dan pendengaran hanya pada orang yang mengucapkan ijab.
  4. Tarik Napas Dalam: Sebelum memulai, tarik napas panjang untuk menenangkan detak jantung.

Peran Saksi dan Penutup Akad

Dua orang saksi laki-laki yang adil adalah komponen vital. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa ijab dan kabul benar-benar terjadi dan disepakati oleh kedua belah pihak tanpa paksaan. Setelah kabul terucap, biasanya dilanjutkan dengan pembacaan doa pernikahan yang dipimpin oleh penghulu atau pemuka agama, menandai sahnya ikatan perkawinan tersebut.

Dengan mempersiapkan diri secara mental dan memahami lafaz yang digunakan, prosesi ijab kabul akan berjalan lancar, khidmat, dan penuh keberkahan, menjadi fondasi kokoh bagi kehidupan rumah tangga yang baru.

🏠 Homepage