Ilustrasi Gelang Kang Bahar (Simbolis)
Di antara jajaran pusaka tradisional Nusantara, gelang Kang Bahar menempati posisi unik. Bukan sekadar perhiasan biasa, gelang ini adalah manifestasi dari kearifan lokal, spiritualitas, dan sejarah panjang yang terukir dalam serat kayu atau bahan alami lainnya. Nama Kang Bahar sendiri sering dikaitkan dengan sosok yang dihormati atau legenda tertentu dalam tradisi Sunda, menjadikannya simbol perlindungan dan keberuntungan.
Meskipun detail historisnya kadang selubung misteri, popularitas gelang Kang Bahar berakar kuat di Jawa Barat. Ia diyakini memiliki daya magis atau tuah yang diwariskan turun-temurun. Diyakini bahwa bahan pembuatnya—seringkali jenis kayu langka yang konon didapatkan dari lokasi keramat atau melalui proses spiritual tertentu—adalah kunci kekuatan gelang tersebut. Proses pembuatannya pun tidak sembarangan; seringkali melibatkan ritual tertentu untuk 'mengisi' atau menguatkan energi pada gelang tersebut.
Bagi para kolektor dan mereka yang memercayai nilai mistisnya, gelang ini bukan sekadar aksesoris. Ia dipandang sebagai penolak bala, penarik rezeki, atau bahkan sebagai sarana untuk menjaga ketenangan batin. Keunikan ini membuat permintaan terhadap gelang Kang Bahar tetap tinggi, meskipun kini banyak ditemukan replika atau variasi modern.
Secara tradisional, gelang Kang Bahar dibuat dari kayu tertentu. Beberapa material yang sering disebut antara lain kayu galih, kayu Stigi, atau kayu lain yang memiliki reputasi khasiat tertentu. Warna kayu yang cenderung gelap, cokelat kemerahan, atau bahkan hitam pekat menjadi ciri khas utamanya. Bentuknya umumnya berupa lingkaran solid, tanpa sambungan (ring), yang melambangkan keutuhan dan kesempurnaan.
Keunikan lain terletak pada ukiran atau ornamen yang menyertainya. Meskipun ada desain yang polos untuk menonjolkan keaslian serat kayu, banyak gelang memiliki ukiran sederhana namun bermakna, seringkali berupa motif alam atau aksara kuno. Ukiran ini berfungsi tidak hanya sebagai estetika tetapi juga sebagai media untuk 'mengunci' energi positif yang dipercaya ada di dalam kayu.
Penggunaan gelang Kang Bahar seringkali disertai dengan etika tertentu. Pemiliknya dianjurkan untuk merawat gelang dengan hormat. Perawatan fisik biasanya melibatkan penggosokan lembut menggunakan minyak alami tertentu atau kain halus secara berkala agar serat kayu tetap terjaga kelembabannya dan 'kinclong'. Tindakan ini juga dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap 'isinya'.
Dalam konteks sosial, mengenakan gelang ini terkadang menjadi penanda identitas atau afiliasi komunitas tertentu. Meskipun demikian, esensi utama dari gelang Kang Bahar tetap pada hubungan personal antara pemakainya dan benda pusaka tersebut. Ia mengingatkan kita bahwa di tengah kemajuan teknologi, masih ada nilai-nilai luhur dan benda-benda alam yang menyimpan cerita mendalam tentang warisan budaya kita.
Saat ini, pasar untuk gelang Kang Bahar sangat dinamis. Selain dicari oleh para kolektor benda antik dan spiritualis, gelang ini juga mulai diadopsi sebagai tren fashion etnik yang unik. Desainer mulai mengombinasikannya dengan material modern seperti logam atau batu mulia, menciptakan interpretasi baru yang tetap menghormati akar tradisionalnya. Namun, bagi banyak orang, otentisitas dan cerita di baliknya tetap menjadi daya tarik utama yang tak tergantikan. Memiliki gelang Kang Bahar adalah memiliki sepotong sejarah yang bisa dikenakan di pergelangan tangan.