Panduan Lengkap Jenis Pompa Sumur Dalam

Memahami Kebutuhan Pompa Sumur Dalam

Memilih pompa yang tepat untuk sumur dalam merupakan keputusan krusial dalam menjamin pasokan air bersih yang stabil. Sumur dalam didefinisikan sebagai sumur yang memiliki kedalaman lebih dari 30 meter, di mana tekanan atmosfer tidak lagi memadai untuk menarik air ke permukaan menggunakan pompa konvensional. Oleh karena itu, diperlukan perangkat khusus yang mampu bekerja melawan gravitasi dan hambatan hidrolik pada kedalaman tersebut. Jenis pompa yang digunakan sangat bergantung pada kedalaman sumur, debit air yang dibutuhkan, dan kondisi geologi setempat.

Ilustrasi Pompa Submersible untuk Sumur Dalam Permukaan Tanah Pompa Air Tanah

Jenis Pompa Sumur Dalam Utama

Secara umum, terdapat dua kategori utama pompa yang digunakan untuk sumur dalam, yaitu pompa submersible (celup) dan pompa jet (non-submersible, meskipun pompa jet biasanya terbatas pada kedalaman menengah). Untuk sumur yang benar-benar dalam (lebih dari 30 meter), pompa submersible adalah pilihan yang hampir selalu dominan.

1. Pompa Submersible (Pompa Celup)

Pompa submersible adalah jenis pompa yang dirancang untuk bekerja sepenuhnya terendam di dalam air. Seluruh unit motor dan impeler berada di dalam casing yang kedap air dan dipasang di dasar sumur, di bawah muka air statis.

2. Pompa Jet (Jet Pump)

Pompa jet sebenarnya adalah pompa sentrifugal di permukaan yang menggunakan prinsip Venturi (sistem ejektor) untuk menarik air dari kedalaman. Pompa jenis ini umumnya efektif untuk kedalaman hingga sekitar 25 meter. Jika digunakan untuk sumur yang lebih dalam, pompa jet akan membutuhkan dua pipa (satu untuk tekanan, satu untuk hisap) dan ejektor yang diturunkan ke dalam sumur.

Faktor Penentu Pemilihan Pompa

Setelah memahami jenis-jenisnya, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan pilihan dengan spesifikasi sumur Anda. Tiga parameter utama yang harus dipertimbangkan adalah Total Dynamic Head (TDH), debit (Q), dan kondisi listrik.

Kedalaman dan TDH

TDH adalah total ketinggian hidrolik yang harus diatasi pompa. Ini mencakup: kedalaman statis (jarak dari permukaan tanah ke muka air statis), kedalaman dinamis (muka air saat pompa beroperasi), dan faktor kehilangan tekanan pada pipa (gesekan). Semakin tinggi TDH, semakin besar daya (Horsepower/HP) yang dibutuhkan pompa submersible.

Debit Air (Kapasitas)

Tentukan berapa liter per menit (LPM) atau meter kubik per jam (m³/jam) yang Anda butuhkan untuk kebutuhan rumah tangga atau industri. Pompa dirancang dengan kurva performa yang menunjukkan hubungan antara head (ketinggian) dan debit. Memilih pompa dengan kurva yang sesuai dengan titik operasi sumur Anda sangat penting untuk efisiensi energi.

Material dan Ketahanan

Sumur dalam sering membawa kandungan mineral atau pasir. Pastikan pompa yang dipilih memiliki material yang tahan korosi (umumnya baja tahan karat/stainless steel) dan memiliki kemampuan menahan partikel padat (memiliki diffuser dan impeller yang kuat). Untuk sumur dengan kandungan pasir tinggi, diperlukan pompa khusus yang memiliki ketahanan abrasi yang lebih baik.

Kesimpulannya, bagi mayoritas instalasi sumur bor yang melebihi 30 meter, pompa submersible adalah solusi standar industri karena kemampuannya memberikan tekanan dorong yang superior dan operasi yang efisien pada kedalaman signifikan. Selalu konsultasikan spesifikasi teknis sumur Anda (kedalaman, diameter casing, dan hasil uji debit) dengan distributor resmi untuk mendapatkan rekomendasi pompa yang paling optimal.

🏠 Homepage