Pernikahan adalah momen sakral yang penuh dengan tradisi, dan salah satu tradisi yang paling dinanti sekaligus membuat bingung calon pengantin adalah mengenai seserahan. Seserahan, atau yang sering disebut barang hantaran, merupakan simbol tanggung jawab, restu, dan penghormatan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Namun, pertanyaan klasik yang sering muncul adalah: kapan waktu yang paling tepat untuk menyerahkan seserahan ini? Apakah saat akad nikah atau saat resepsi?
Keputusan mengenai waktu penyerahan seserahan sangat bergantung pada adat istiadat keluarga, preferensi budaya, serta kenyamanan kedua belah pihak. Tidak ada aturan baku yang mengikat secara universal, tetapi umumnya ada dua momen utama yang sering dipilih.
Bagi banyak pasangan, terutama yang menjunjung tinggi tradisi Islam atau adat Jawa/Sunda yang kental, penyerahan seserahan dilakukan pada hari H pernikahan, tepatnya sebelum atau sesudah prosesi akad nikah. Ada beberapa alasan mengapa momen ini dipilih:
Jika pilihan jatuh pada saat akad, penting untuk memastikan bahwa seserahan sudah tertata rapi dan siap dipamerkan (jika itu bagian dari protokol) tanpa mengganggu kekhidmatan jalannya upacara.
Alternatif populer lainnya adalah membawa dan menyerahkan seserahan saat acara resepsi pernikahan. Keputusan ini sering dipilih karena beberapa pertimbangan praktis dan estetika:
Namun, perlu diperhatikan bahwa saat resepsi, seserahan akan terpajang lebih lama. Oleh karena itu, keindahan penataan (packaging) menjadi sangat krusial.
Selain dua waktu utama di atas, ada pula pasangan yang memilih untuk melakukan serah terima seserahan beberapa hari sebelum hari H pernikahan. Ini sering disebut "Penyerahan Simbolis."
Tujuan utama dari penyerahan pra-pernikahan ini adalah untuk keperluan logistik. Barang-barang seperti pakaian dalam, kosmetik, atau perlengkapan pribadi lainnya mungkin perlu waktu bagi mempelai wanita untuk diperiksa, diatur, dan dimasukkan ke dalam lemari atau kamar pengantin. Menyerahkannya lebih awal memastikan semua barang sudah siap tanpa perlu dibongkar saat hari pernikahan yang sibuk.
Pada akhirnya, tidak ada jawaban yang mutlak benar atau salah mengenai kapan seserahan harus dibawa dan diserahkan. Apakah saat akad yang sakral atau saat resepsi yang meriah, yang terpenting adalah kesepakatan bersama. Diskusikan preferensi keluarga Anda. Jika keluarga calon mempelai wanita mengharapkan penyerahan saat akad, menghormati permintaan tersebut adalah bentuk penghormatan terbesar. Sebaliknya, jika kedua keluarga sepakat bahwa resepsi lebih nyaman, maka hal itu juga sah adanya.
Pastikan juga bahwa penyerahan seserahan—terlepas dari waktunya—dilakukan dengan niat tulus dan rasa syukur, menjadikannya bagian indah dari rangkaian persiapan menuju babak baru kehidupan rumah tangga Anda.