Memiliki sumur bor sendiri sering dianggap solusi praktis untuk kebutuhan air bersih di rumah. Namun, tidak jarang air yang keluar dari sumur bor mengalami masalah kejernihan, sering kali keruh, berwarna, atau bahkan berbau. Air sumur bor biar jernih memerlukan penanganan yang tepat, mulai dari pencegahan hingga perawatan rutin. Kejernihan air tidak hanya soal estetika, tetapi juga indikasi kesehatan air yang layak dikonsumsi.
Kekeruhan pada air sumur bor umumnya disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berasal dari kondisi geologis di sekitar sumur atau masalah instalasi.
Ini adalah penyebab paling umum. Jika kedalaman pengeboran kurang optimal, atau jika terjadi pergeseran lapisan tanah, partikel halus seperti pasir, lempung, atau lumpur dapat ikut terangkat bersama air saat pompa bekerja. Sedimen ini membuat air tampak keruh kecoklatan atau keputihan.
Air tanah sering kali mengandung kadar besi dan mangan terlarut. Ketika air terpapar oksigen (udara) saat dipompa ke permukaan, zat besi teroksidasi dan membentuk endapan oksida besi yang tidak larut, yang menyebabkan air berwarna merah karat atau kekuningan dan sangat keruh.
Jika sumur bor tidak tertutup rapat atau berada terlalu dekat dengan sumber pencemaran (seperti septic tank), bakteri atau alga dapat masuk, menyebabkan air keruh kehijauan atau munculnya bau tidak sedap.
Setelah mengetahui penyebabnya, berikut adalah beberapa metode yang dapat Anda terapkan untuk mendapatkan air sumur bor biar jernih:
Jika kekeruhan disebabkan oleh endapan di dasar sumur, pembersihan sumur secara berkala sangat penting. Proses ini melibatkan penarikan sedimen yang mengendap. Kadang diperlukan bantuan profesional untuk melakukan pembersihan menggunakan pompa berkapasitas tinggi (surging) untuk membuang partikel halus yang menyumbat pori-pori batuan akuifer.
Pemasangan filter di jalur pipa utama adalah solusi paling umum. Media filter yang efektif meliputi:
Jika masalah utama adalah kandungan besi, proses aerasi sangat dianjurkan. Aerasi adalah proses memasukkan udara (oksigen) ke dalam air. Oksigen akan bereaksi dengan zat besi terlarut, mengubahnya menjadi partikel padat (oksida besi) yang kemudian mudah disaring oleh media filter di tahap selanjutnya.
Untuk mengatasi masalah mikroorganisme, klorinasi adalah metode yang efektif. Setelah air dipompa, dosis klorin yang tepat dapat ditambahkan, lalu didiamkan selama beberapa waktu sebelum air didistribusikan. Pastikan dosis klorin sesuai standar agar aman untuk digunakan.
Pastikan casing sumur (pipa pelindung) terpasang dengan baik hingga kedalaman yang memadai, dan sambungan antara pompa dengan pipa tidak bocor. Kebocoran pada pipa hisap dapat menarik kotoran permukaan masuk ke dalam sistem air Anda.
Menjaga air sumur bor biar jernih adalah proses berkelanjutan. Mulailah dengan mengidentifikasi masalah spesifik yang dihadapi. Dengan kombinasi perawatan rutin sumur, penggunaan sistem filtrasi yang sesuai dengan kandungan mineral air, dan instalasi yang baik, Anda dapat menikmati air bersih dan jernih dari sumur bor Anda setiap saat. Jangan ragu berkonsultasi dengan spesialis pengolahan air jika masalah kekeruhan tetap berlanjut.