Dalam dunia metalurgi dan fabrikasi, pemilihan material yang tepat adalah kunci keberhasilan sebuah proyek. Salah satu paduan yang sering menjadi sorotan, terutama dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan panas dan korosi, adalah **AISI 308**. Material ini termasuk dalam keluarga besar baja tahan karat austenitik, yang dikenal karena sifatnya yang non-magnetik dalam kondisi anil (annealed) dan ketahanannya yang luar biasa terhadap berbagai lingkungan korosif.
Ilustrasi properti ketahanan material AISI 308
Komposisi Kimia Kunci
Kinerja unggul dari AISI 308 berasal dari komposisi kimianya yang seimbang. Sebagai baja tahan karat seri 300, ia mengandung Kromium (Cr) dan Nikel (Ni) sebagai elemen utama penstabil austenit. Kromium adalah unsur yang bertanggung jawab untuk pembentukan lapisan pasif (pasivasi) pada permukaan logam, yang melindunginya dari serangan korosif.
Secara umum, AISI 308 memiliki kandungan minimal sekitar 18% Kromium dan 8% Nikel (sering disebut sebagai baja "18/8"). Komposisi ini memastikan ketahanan korosi yang sangat baik dalam banyak lingkungan, termasuk lingkungan atmosfer dan kimia ringan. Selain Cr dan Ni, kandungan Karbon (C) dijaga relatif rendah, yang krusial untuk aplikasi pengelasan, karena meminimalkan risiko sensitisasi (pembentukan karbida kromium yang mengurangi ketahanan korosi intergranular).
Aplikasi Utama di Industri
Karena kombinasi ketahanan korosi dan kemampuan kerja panasnya yang baik, AISI 308 menemukan tempatnya di berbagai sektor industri. Salah satu aplikasi yang paling menonjol adalah dalam industri makanan dan minuman. Peralatan pemrosesan, tangki penyimpanan, dan pipa yang bersentuhan dengan bahan makanan sering kali dibuat dari jenis ini karena sifatnya yang higienis dan mudah dibersihkan.
Selain itu, AISI 308 juga sangat penting dalam manufaktur komponen yang terpapar suhu tinggi. Meskipun bukan kelas suhu tinggi tertinggi (seperti 310), 308 tetap menawarkan kinerja yang memadai untuk aplikasi tertentu yang memerlukan ketahanan terhadap oksidasi pada suhu operasi yang moderat hingga tinggi. Aplikasi lain meliputi:
- Komponen peralatan pengolahan kimia ringan.
- Bejana tekan dan bejana penukar panas.
- Bagian-bagian mesin yang memerlukan permukaan halus dan ketahanan noda.
- Peralatan farmasi dan medis, di mana sterilitas dan ketahanan korosi sangat penting.
Kemampuan Las dan Fabrikasi
Salah satu keunggulan signifikan dari baja tahan karat austenitik, termasuk AISI 308, adalah kemudahan fabrikasinya. Material ini umumnya mudah dipotong, dibentuk, dan yang paling penting, sangat baik untuk dilas. Dalam pengelasan, penggunaan logam pengisi (filler metal) yang setara, seperti AWS E308L atau ER308L, direkomendasikan. Penggunaan varian "L" (rendah karbon) sangat disarankan, terutama untuk material yang akan mengalami servis pada suhu tinggi pasca-pengelasan, untuk mencegah korosi intergranular.
Kandungan Nikel yang tinggi memastikan bahwa struktur mikro baja tetap stabil setelah pengelasan, menjaga sifat ulet (ductility) dan ketangguhan (toughness) material meskipun telah melalui siklus pemanasan dan pendinginan cepat. Meskipun proses pengerjaan dingin (cold working) dapat menyebabkan material menjadi sedikit magnetik, material ini mempertahankan sifat anti-karat dasarnya.
Perbandingan dan Pertimbangan Akhir
Sering kali, AISI 308 dibandingkan dengan saudaranya yang lebih terkenal, AISI 304. Keduanya memiliki komposisi dasar yang sangat mirip. Namun, AISI 308 sedikit lebih dioptimalkan untuk pengelasan dan aplikasi yang memerlukan sedikit peningkatan ketahanan terhadap korosi atau kemampuan pemrosesan panas tertentu, meskipun dalam banyak aplikasi umum, 304 dan 308 dapat saling menggantikan. Keputusan antara keduanya sering kali bergantung pada standar spesifik proyek atau ketersediaan stok material.
Secara keseluruhan, AISI 308 adalah paduan serbaguna dan andal yang menawarkan keseimbangan optimal antara kekuatan mekanik, ketahanan korosi, dan kemudahan fabrikasi, menjadikannya pilihan yang solid untuk berbagai kebutuhan rekayasa di lingkungan operasional yang menantang.