Akad nikah adalah puncak dari rangkaian prosesi ijab kabul yang mengikat janji suci antara suami dan istri. Setelah momen sakral tersebut diucapkan dan disaksikan, ada beberapa amalan sunnah dan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca, khususnya oleh mempelai wanita (istri) sebagai bentuk syukur dan permohonan keberkahan atas rumah tangga yang baru dibentuk.
Momen setelah akad adalah transisi resmi menuju peran baru. Mempersiapkan diri dengan bacaan doa yang tepat akan membantu menenangkan hati dan memfokuskan niat untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
1. Bacaan Setelah Akad untuk Pengantin (Suami dan Istri)
Setelah akad selesai, Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa yang diamalkan bersama-sama oleh suami dan istri. Doa ini fokus pada permohonan agar Allah memberikan keberkahan dalam pernikahan mereka.
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيْ مَوْهُوْبِكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ
Latin:Baarakallahu laka fii mauhubatika, wa baarak’alaika, wa jama’a bainakuma fii khair.
Artinya:“Semoga Allah memberkahi apa yang telah Dia anugerahkan kepadamu, dan semoga Allah memberkahimu, serta semoga Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.”
Doa ini idealnya dibacakan oleh suami kepada istri (atau dibacakan bersama), mengawali ucapan selamat dan restu dalam ikatan resmi.
2. Anjuran Bacaan untuk Istri: Meletakkan Tangan di Kepala
Salah satu sunnah yang sangat penting dilakukan oleh istri (dan suami) adalah meletakkan tangan di ubun-ubun kepala pengantin wanita sambil membaca doa. Praktik ini menunjukkan penyerahan diri dan permohonan perlindungan serta berkah dari Allah atas kepemimpinan yang baik dan hubungan yang harmonis.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Latin:Allaahumma innii as’aluka min khairihaa wa khairi maa jabaltahaa ‘alaihi, wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa ‘alaihi.
Artinya:“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan istriku dan kebaikan sifat yang Engkau ciptakan padanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan sifat yang Engkau ciptakan padanya.”
Meskipun doa ini sering dibaca oleh suami kepada istri, istri juga dapat mengamalkan doa sejenis atau doa umum syukur lainnya untuk memohon ketetapan hati dan kemudahan dalam menjalankan perannya.
3. Memperbanyak Rasa Syukur dan Taubat
Setelah akad, momen terbaik adalah meningkatkan rasa syukur kepada Allah (Syukur). Istri sebaiknya membaca:
- Istighfar: Memohon ampunan atas segala kekurangan selama persiapan pernikahan.
- Tahmid (Alhamdulillah): Mengucapkan syukur atas terlaksananya janji suci ini dengan lancar.
- Dzikir Tasbih dan Tahlil: Untuk menenangkan jiwa dan mengisi hati dengan mengingat Allah.
Syukur yang tulus akan membuka pintu keberkahan yang lebih besar. Menganggap pernikahan ini sebagai amanah besar dari Allah adalah kunci untuk menjalaninya dengan benar.
4. Memperkuat Niat (Niat Lillahi Ta'ala)
Sebagai istri, penting untuk menegaskan kembali niat (niat) dalam hati. Bacaan spiritual ini tidak harus diucapkan keras-keras, namun harus tertanam kuat dalam jiwa.
Niat utama setelah akad adalah menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah. Berkhidmat kepada suami, mendidik keturunan, dan menjaga kehormatan rumah tangga adalah bentuk ibadah yang pahalanya dijanjikan berlipat ganda.
Prosesi setelah akad adalah awal dari perjalanan panjang. Dengan mengiringi momen tersebut dengan bacaan doa dan niat yang benar, pasangan pengantin, khususnya istri, telah meletakkan fondasi spiritual yang kuat bagi biduk rumah tangga mereka. Semoga semua langkah ke depan dipenuhi dengan kebaikan dan keberkahan Ilahi.