Pentingnya Memahami Aqidah Sunnah Wal Jamaah

Aqidah Fondasi Keimanan Al-Qur'an As-Sunnah Representasi visual Aqidah sebagai pondasi

Definisi dan Hakikat Aqidah

Aqidah dalam Islam merujuk pada keyakinan atau kepercayaan yang tertanam kuat di dalam hati seorang Muslim. Ini adalah fondasi dari seluruh amalan, pemikiran, dan perilaku seorang hamba Allah. Jika pondasi ini rapuh, maka bangunan kehidupan dunia dan akhiratnya pun akan terancam keruntuhan. Aqidah yang sahih adalah aqidah yang bersumber langsung dari wahyu Allah (Al-Qur'an) dan ajaran Nabi Muhammad SAW (As-Sunnah).

Dalam konteks ini, istilah "Sunnah Wal Jamaah" (atau sering disingkat Ahlus Sunnah Wal Jamaah) merujuk pada manhaj atau metodologi pemahaman dan pengamalan agama yang mengikuti jejak Rasulullah SAW dan para sahabatnya (Sahabat), serta generasi setelah mereka yang dikenal sebagai tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Mereka adalah kelompok yang menjaga kemurnian ajaran Islam dari segala bid'ah (inovasi dalam agama) dan penyimpangan pemikiran yang tidak berdasar.

Pilar Utama Aqidah Sunnah Wal Jamaah

Aqidah Sunnah Wal Jamaah memiliki beberapa pilar utama yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Pilar-pilar ini terangkum dalam Rukun Iman yang enam, namun dalam kerangka manhaj Ahlus Sunnah, penekanan diberikan pada cara memahami dan mengamalkan rukun-rukun tersebut sesuai dengan pemahaman salaful shaleh (pendahulu yang saleh).

  1. Iman kepada Allah: Meyakini keesaan Allah (Tauhid) dalam rububiyyah (keesaan dalam penciptaan dan pengelolaan), uluhiyyah (keesaan dalam peribadatan), dan asma wa shifat (nama dan sifat-sifat Allah) tanpa tahrif (penyimpangan makna), ta'til (peniadaan), takyif (menanyakan bagaimana sifat itu), atau tamtsil (menyerupakan sifat Allah dengan makhluk-Nya).
  2. Iman kepada Malaikat: Meyakini keberadaan mereka sebagai makhluk gaib yang taat sepenuhnya kepada perintah Allah.
  3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah: Mengimani Al-Qur'an sebagai penutup dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya, serta mengimani Taurat, Injil, Zabur, dan shuhuf yang diturunkan Allah.
  4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah: Mengimani semua Nabi dan Rasul, dengan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi.
  5. Iman kepada Hari Akhir: Meyakini adanya hari kiamat, kebangkitan, perhitungan amal, surga, dan neraka.
  6. Iman kepada Qada dan Qadar: Meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi telah ditetapkan oleh ilmu, kehendak, dan penciptaan Allah, namun manusia tetap memiliki kehendak bebas untuk memilih perbuatannya yang akan dipertanggungjawabkan.

Mengapa Aqidah Ini Penting di Era Modern?

Di tengah arus informasi yang sangat cepat dan mudahnya pengaruh budaya asing masuk, menjaga kemurnian aqidah menjadi tantangan besar. Banyak pemikiran-pemikiran baru, baik dari kalangan yang menyimpang dari Islam maupun dari sekularisme, yang mencoba menggerus fondasi keimanan. Aqidah Sunnah Wal Jamaah berfungsi sebagai benteng pelindung. Ia mengajarkan umat untuk kembali kepada sumber otentik ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah, sebagaimana dipahami oleh generasi terbaik umat.

Pemahaman yang benar tentang aqidah ini sangat krusial dalam menentukan sikap seorang Muslim terhadap isu-isu kontemporer. Ketika dihadapkan pada perdebatan teologis atau filosofis, pegangan teguh pada manhaj ini memungkinkan seorang Muslim untuk bersikap kritis namun tetap berpegang pada kebenaran yang telah diwariskan. Kesalahan dalam aqidah akan berimplikasi langsung pada kesahihan ibadah dan moralitas seorang individu. Oleh karena itu, menuntut ilmu aqidah bukan sekadar kegiatan intelektual, melainkan kewajiban dasar seorang Muslim untuk memastikan hubungannya dengan Allah benar dan lurus.

Aqidah yang lurus menumbuhkan ketenangan jiwa (sakinah) karena ia mengajarkan ketergantungan total hanya kepada Allah semata, melepaskan diri dari ketergantungan kepada makhluk dan hawa nafsu. Inilah inti dari tauhid yang benar, yang merupakan tujuan utama risalah para nabi.

🏠 Homepage