Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang sangat populer di Indonesia. Permintaan pasar yang tinggi membuat budidaya ikan nila menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Kunci utama dalam budidaya yang sukses adalah penguasaan teknik pemijahan (reproduksi) yang efektif untuk mendapatkan benih berkualitas.
Ilustrasi: Ikan Nila siap pijah
Pemilihan Induk Berkualitas
Langkah pertama yang sangat krusial dalam memijahkan ikan nila adalah seleksi induk. Kualitas benih sangat bergantung pada kualitas induk yang digunakan. Umumnya, perbandingan antara induk jantan dan betina adalah 1:2 atau 1:3 (satu jantan untuk dua atau tiga betina).
Kriteria Induk Jantan:
- Usia matang gonad, biasanya di atas 6 bulan.
- Bentuk tubuh proporsional, ramping, dan aktif bergerak.
- Perut bagian bawah tidak terlalu buncit.
- Memiliki organ reproduksi (papila anal) yang berwarna kemerahan atau sedikit menonjol.
Kriteria Induk Betina:
- Usia matang gonad, cenderung sedikit lebih tua dari jantan.
- Bentuk tubuh lebih membulat atau gembung, terutama di bagian perut.
- Gerakannya sedikit lebih lambat karena membawa cadangan telur.
- Organ reproduksi (papila anal) lebih besar dan lebih lunak jika disentuh.
Persiapan Media Pemijahan
Pemijahan ikan nila bisa dilakukan secara alami (di kolam) atau buatan (hatching box). Untuk skala semi-intensif atau pembenihan yang terarah, penggunaan kolam pemijahan adalah metode yang paling umum.
Kolam Pemijahan
Kolam harus dikeringkan, dibersihkan dari hama dan predator, kemudian dijemur hingga dasar kolam retak. Setelah itu, kolam diisi air hingga ketinggian ideal antara 50-80 cm. Kualitas air sangat menentukan keberhasilan penetasan:
- pH air berkisar antara 6,5 hingga 8,5.
- Kadar oksigen terlarut cukup tinggi (di atas 5 mg/L).
- Suhu air optimal antara 25°C hingga 30°C.
Pemberian pakan induk harus dilakukan secara teratur selama proses adaptasi di kolam pemijahan.
Proses Pemijahan dan Pembuahan
Setelah induk diaklimatisasi dalam kolam pemijahan selama 24 jam, proses pemijahan biasanya akan terjadi secara alami pada malam hari atau dini hari. Ikan nila adalah perenang agresif saat birahi.
Induk jantan akan mengejar betina. Pembuahan terjadi ketika pejantan melepaskan sperma di dekat rongga genital betina saat betina sedang bertelur. Nila betina bersifat mengerami telur di mulutnya (mouthbrooder).
Teknik Pendederan (Penyiponan Telur)
Untuk menghasilkan benih murni dan menghindari pemangsaan oleh induknya sendiri, pembenih profesional sering melakukan pengambilan telur dari mulut induk betina setelah 2-3 hari pemijahan.
- Setelah 2-3 hari, induk betina yang dicurigai membawa telur diangkat perlahan.
- Telur dikeluarkan secara hati-hati dengan cara memijat lembut bagian pipi atau memasukkan jari kelingking ke mulut ikan (teknik yang membutuhkan keahlian).
- Telur yang telah dibuahi kemudian dipindahkan ke wadah penetasan (hatching box) yang dialiri air bersih.
Perawatan Larva dan Pemberian Pakan
Setelah penetasan, larva akan berenang bebas di dalam wadah. Tahap ini sangat rentan.
Pada hari ke-1 hingga ke-3, larva masih menyerap kuning telurnya (yolk sac) dan tidak perlu diberi pakan tambahan. Setelah kantung kuning telur habis (hari ke-4 atau ke-5), larva harus segera diberi pakan.
Setelah mencapai ukuran sekitar 1-2 cm (disebut benih), ikan nila sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan yang lebih besar dan diberi pakan pelet benih yang sudah disesuaikan.
Masalah Umum dan Solusinya
Meskipun pemijahan nila tergolong mudah, ada beberapa kendala:
- Induk Gagal Matang Gonad: Biasanya disebabkan kualitas pakan yang buruk atau suhu air yang terlalu dingin. Solusi: Tingkatkan kualitas pakan dan pastikan suhu stabil di atas 25°C.
- Kematian Larva Massal: Seringkali karena kualitas air buruk (amonia tinggi) atau predator (jangkrik, kecebong) yang lolos dari penyaringan. Solusi: Ganti air secara rutin dan periksa kembali sterilisasi kolam/wadah.
- Pemijahan Terlalu Sering: Dapat membuat induk cepat lelah dan kualitas telur menurun. Solusi: Beri jeda istirahat minimal 1 bulan antara siklus pemijahan dengan memberikan pakan bernutrisi tinggi.
Dengan memperhatikan pemilihan induk yang ketat, menjaga kondisi air yang optimal, serta melakukan manajemen penetasan yang baik, keberhasilan dalam memijahkan ikan nila dapat dicapai secara berkelanjutan.