Ilustrasi visualisasi produksi ludah berlebih.
Mengalami kondisi di mana Anda merasa harus membuang ludah terus menerus adalah hal yang sangat mengganggu, baik secara fisik maupun sosial. Sensasi ini seringkali membuat tidak nyaman, mengganggu komunikasi, dan memicu kecemasan. Meskipun seringkali dikaitkan dengan produksi ludah yang berlebihan (hipersekresi), penyebabnya bisa sangat beragam, mulai dari kondisi ringan hingga masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis.
Produksi ludah dalam mulut dikontrol oleh sistem saraf otonom. Ketika terjadi ketidakseimbangan, baik itu peningkatan produksi atau kesulitan menelan ludah yang ada, timbullah gejala buang ludah konstan. Berikut beberapa penyebab umum yang perlu dipertimbangkan:
Salah satu penyebab paling umum dari sensasi berlendir atau ingin meludah terus-menerus adalah Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD) atau refluks asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan (LPR - Laryngopharyngeal Reflux). Asam lambung yang mengiritasi kerongkongan memicu tubuh untuk memproduksi lebih banyak ludah sebagai mekanisme pertahanan alami untuk menetralkan iritasi tersebut. Sensasi ini sering digambarkan sebagai "benjolan di tenggorokan" (globus sensation).
Pada beberapa kasus, produksi ludah Anda mungkin normal, tetapi kemampuan menelan menjadi terganggu (disfagia). Kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah saraf, otot, atau obstruksi fisik. Karena ludah tidak dapat ditelan dengan efisien, rasanya menumpuk dan memaksa Anda untuk meludahkannya.
Paparan zat iritan dapat memicu produksi ludah berlebih. Ini termasuk:
Beberapa jenis obat, terutama obat tertentu untuk penyakit saraf atau pengobatan psikiatri, dapat memicu peningkatan produksi air liur sebagai efek samping. Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda mencurigai obat tertentu sebagai penyebabnya.
Infeksi gusi, sariawan yang parah, atau penggunaan gigi palsu yang baru dapat meningkatkan produksi air liur secara refleks.
Mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan bertahap, dimulai dari modifikasi gaya hidup hingga penanganan medis spesifik. Jika gejala berlanjut lebih dari beberapa minggu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) atau dokter umum.
Jika sensasi ingin meludah disertai rasa panas atau asam di dada, fokuslah pada pengendalian asam lambung:
Jika penyebabnya adalah post-nasal drip atau iritasi lingkungan:
Mengubah kebiasaan menelan dapat mengurangi keinginan untuk meludah:
Segera cari bantuan profesional jika buang ludah terus menerus disertai gejala berikut:
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan endoskopi untuk melihat kondisi kerongkongan dan tenggorokan Anda secara langsung atau meresepkan obat yang lebih kuat untuk mengatasi GERD atau alergi yang mendasarinya. Mengatasi buang ludah terus menerus adalah tentang menemukan dan mengobati akar masalahnya, bukan hanya meredakan gejalanya.