Akar bahar, khususnya varietas putih, telah lama dikenal dalam tradisi pengobatan alternatif dan budaya mistis di berbagai belahan dunia. Bukan sekadar dekorasi laut, benda ini dipercaya menyimpan khasiat luar biasa. Meskipun banyak klaim yang bersifat anekdotal, akar bahar putih tetap menjadi subjek yang menarik untuk diteliti potensinya.
Secara botani, akar bahar putih bukanlah akar dari tumbuhan darat, melainkan merupakan struktur kalsium karbonat dari organisme laut yang dikenal sebagai Gorgonacea, sejenis karang lunak. Warna putih sering kali menandakan kemurnian atau tingkat pemrosesan tertentu. Di Indonesia, akar bahar ini banyak ditemukan di perairan tropis, dan proses pengambilannya seringkali dilakukan oleh para penyelam tradisional.
Penampilannya yang menyerupai ranting atau kayu kering memberikan kesan kokoh dan energetik. Dalam konteks tradisional, akar bahar ini dianggap sebagai "penguat energi" alami yang mampu menyalurkan vibrasi positif.
Popularitas akar bahar putih seringkali bersumber dari penggunaannya dalam ranah metafisik dan pengobatan non-ilmiah. Berikut adalah beberapa kegunaan yang paling sering dikaitkan dengannya:
Meskipun bukti ilmiah modern mengenai khasiat penyembuhan langsung dari akar bahar putih masih minim, beberapa pengguna mengklaim manfaatnya terkait dengan kesehatan fisik:
Di masa lalu, beberapa fragmen kecil akar bahar putih kadang dihaluskan dan dicampur dalam ramuan. Klaimnya meliputi membantu meredakan nyeri sendi atau sebagai tonik umum. Namun, praktik ini sangat berisiko karena kurangnya standarisasi kandungan dan potensi kontaminasi laut.
Bentuknya yang kasar namun memiliki tekstur unik membuat beberapa praktisi tradisional menggunakannya sebagai alat bantu pijat ringan. Tekanan yang diberikan diklaim dapat merangsang titik-titik akupresur tertentu, meskipun efektivitasnya sepenuhnya subjektif.
Di luar fungsi praktisnya, akar bahar putih seringkali menjadi simbol status sosial, terutama ketika memiliki ukuran yang besar atau bentuk yang unik. Keaslian dan usia dari akar bahar tersebut menambah nilai prestise bagi pemiliknya. Proses perawatan akar bahar juga menjadi ritual tersendiri, yang menunjukkan dedikasi pemilik terhadap benda pusaka tersebut.
Meskipun kita membahas berbagai kegunaan yang dipercaya, sangat penting untuk menyoroti isu keberlanjutan. Akar bahar adalah organisme laut yang pertumbuhannya lambat. Eksploitasi berlebihan untuk memenuhi permintaan pasar, baik pasar jimat maupun pasar dekorasi, dapat merusak ekosistem terumbu karang tempat mereka hidup. Oleh karena itu, jika seseorang tertarik pada akar bahar putih, penting untuk memastikan sumbernya berasal dari penangkapan yang etis atau hasil konservasi yang legal.
Kesimpulannya, kegunaan akar bahar putih sangat terbentang antara alam spiritual, kepercayaan tradisional, dan estetika. Sementara dunia ilmiah terus mencari bukti konkret, warisan budayanya sebagai benda pelindung dan pemberi energi positif tetap kokoh di banyak komunitas.