Ilustrasi: Proses memasukkan gas CO2 ke dalam air.
Minuman air berkarbonasi, atau yang sering kita kenal sebagai soda atau air seltzer, telah menjadi favorit banyak orang karena sensasi "menggelitik" yang ditimbulkannya di lidah. Meskipun sangat mudah ditemukan di supermarket, tahukah Anda bahwa membuat air berkarbonasi sendiri di rumah adalah proses yang sederhana, menyenangkan, dan terkadang lebih ekonomis?
Inti dari pembuatan air berkarbonasi adalah proses fisika yang disebut **karbonasi**, yaitu proses melarutkan gas karbon dioksida (CO2) ke dalam air di bawah tekanan tinggi. Ketika tekanan dilepaskan (misalnya saat Anda membuka tutup botol), gas CO2 keluar dalam bentuk gelembung, menciptakan sensasi soda yang kita kenal.
Ada beberapa jalur yang bisa Anda ambil untuk melakukan karbonasi di rumah. Pilihan terbaik seringkali tergantung pada anggaran, seberapa sering Anda mengonsumsinya, dan seberapa besar komitmen Anda terhadap peralatan.
Ini adalah metode paling populer saat ini. Mesin ini menggunakan silinder CO2 terkompresi yang dipasang ke unit utama. Anda mengisi botol khusus dengan air dingin, memasangnya ke mesin, dan menekan tombol atau tuas untuk menyuntikkan CO2 secara instan. Kecepatannya sangat tinggi dan konsistensi gelembungnya mudah diatur.
Metode ini biasanya digunakan oleh pembuat bir rumahan. Melibatkan penggunaan tabung CO2 ukuran besar (seperti yang digunakan untuk draft beer) dan sebuah keg (tong) stainless steel. Air dimasukkan ke dalam keg, gas CO2 dihubungkan melalui regulator, dan didiamkan di kulkas selama 1-3 hari agar CO2 larut sempurna. Metode ini cocok untuk produksi dalam volume besar.
Soda siphon menggunakan kartrid CO2 kecil sekali pakai (disebut chargers). Anda mengisi wadah siphon dengan air, memasang kartrid CO2, dan mengocoknya untuk memaksa gas masuk. Meskipun memberikan hasil yang baik, metode ini kurang efisien karena menggunakan kartrid sekali pakai.
Kualitas air yang dihasilkan sangat bergantung pada beberapa faktor kunci. Mengabaikan faktor-faktor ini dapat menghasilkan air yang "kempes" atau cepat hilang karbonasinya.
Prinsip fisika mendasar menyatakan bahwa gas lebih mudah larut dalam cairan dingin. Untuk mencapai tingkat karbonasi tertinggi, pastikan air yang akan dikarbonasi benar-benar dingin, idealnya mendekati suhu pembekuan (tetapi jangan sampai membeku). Air dingin menahan molekul CO2 jauh lebih baik daripada air bersuhu ruangan.
Karena karbonasi adalah tentang menambahkan gas ke air, rasa akhir akan sangat dipengaruhi oleh rasa air dasar Anda. Gunakan air minum yang telah disaring (filtered water) atau air mineral berkualitas baik. Air keran dengan kandungan mineral tinggi atau klorin yang kuat dapat memengaruhi rasa akhir.
Jika Anda menggunakan sistem kegging, tekanan yang digunakan (biasanya diukur dalam PSI) dan waktu pemeraman sangat penting. Untuk karbonasi cepat (force carbonation), tekanan yang lebih tinggi diperlukan, tetapi untuk karbonasi alami di kulkas, tekanan standar 10-15 PSI selama 24-48 jam sudah cukup.
Keuntungan terbesar membuat air berkarbonasi sendiri adalah Anda dapat mengontrol seberapa banyak "tendangan" soda yang Anda inginkan. Setelah mendapatkan air soda yang sempurna, kini saatnya berkreasi:
Dengan peralatan yang tepat dan pemahaman dasar tentang prinsip suhu dan tekanan, membuat air berkarbonasi sendiri bukan hanya sekadar tren, tetapi juga cara yang lebih sadar dan fleksibel untuk menikmati minuman bersoda favorit Anda. Selamat mencoba dan bereksperimen dengan tingkat gelembung kesukaan Anda!