Tradisi Seserahan: Kapan Waktu yang Tepat?

Simbol Seserahan dan Pernikahan SVG yang menggambarkan sebuah kotak seserahan terbuka berisi bunga dan cincin. ❤️

Persiapan pernikahan seringkali melibatkan banyak tradisi, salah satunya adalah seserahan. Seserahan, atau sering disebut hantaran, adalah simbol penyerahan tanggung jawab dan cinta kasih dari pihak keluarga laki-laki kepada pihak perempuan. Namun, muncul pertanyaan umum di kalangan calon pengantin: kapan waktu yang paling tepat untuk melaksanakan serah terima seserahan ini? Apakah dilakukan saat lamaran resmi, ataukah pada saat akad nikah?

Makna dan Tujuan Seserahan

Secara tradisional, seserahan bukanlah sekadar bertukar kado. Ia memiliki makna simbolis yang mendalam. Seserahan merupakan bentuk nyata keseriusan calon suami untuk meminang dan mempersunting calon istri. Isinya biasanya mencerminkan kebutuhan sehari-hari calon pengantin wanita, seperti perlengkapan busana, kecantikan, hingga makanan khas. Pemberian ini juga merupakan penghormatan dari keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan.

Waktu Pelaksanaan: Lamaran vs. Akad

Keputusan mengenai waktu penyerahan seserahan sangat bervariasi, tergantung pada adat istiadat keluarga, preferensi budaya, dan kesepakatan kedua belah pihak. Ada dua momen utama yang sering dipilih:

1. Saat Acara Lamaran (Pertunangan Resmi)

Bagi banyak keluarga modern, momen lamaran adalah waktu yang paling ideal untuk menyerahkan seserahan. Acara lamaran biasanya menjadi titik awal resmi dalam proses menuju pernikahan, di mana kedua keluarga bertemu untuk menyatakan niat baik. Dengan menyerahkan seserahan pada saat lamaran, ini menjadi penanda bahwa pihak laki-laki telah resmi 'meminang' dan memberikan 'jaminan' kepada pihak perempuan. Keuntungannya adalah, seserahan sudah dapat digunakan oleh calon pengantin wanita untuk persiapan pernikahan lebih lanjut.

2. Saat Acara Akad Nikah

Di beberapa daerah atau tradisi, seserahan baru diserahkan secara simbolis pada saat akad nikah. Dalam konteks ini, seserahan berfungsi sebagai pelengkap upacara sakral tersebut. Penyerahan dilakukan sesaat sebelum atau sesudah prosesi ijab kabul, seringkali ditempatkan di dekat mempelai wanita. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan momen sakral tersebut dengan simbol tanggung jawab dan cinta kasih.

Faktor Penentu Keputusan

Pada akhirnya, tidak ada aturan baku yang mutlak mengenai seserahan dibawa pada saat lamaran atau akad. Hal yang paling penting adalah komunikasi yang baik antara kedua keluarga. Jika keluarga calon istri mengharapkan seserahan lebih awal untuk keperluan persiapan, maka lamaran adalah waktu yang tepat. Sebaliknya, jika keluarga lebih menghargai tradisi yang menganggap seserahan sebagai bagian dari penyempurnaan akad, maka akad nikah menjadi pilihan.

Penting juga untuk diingat bahwa esensi seserahan adalah niat tulus. Meskipun kemasan dan waktu penyerahan penting dalam konteks adat, makna inti dari simbolisasi perhatian dan kesiapan membina rumah tangga jauh lebih berharga daripada sekadar seremoni.

Persiapan Praktis

Apapun waktu yang dipilih, pastikan barang-barang seserahan telah dipersiapkan dengan baik. Kotak seserahan harus tertata rapi dan sesuai dengan tema pernikahan. Jika seserahan diserahkan saat lamaran, biasanya akan ada sesi foto bersama sebagai dokumentasi penting dalam perjalanan menuju pernikahan. Jika diserahkan saat akad, pastikan penempatan barang tidak mengganggu prosesi inti.

Diskusikan dengan pasangan Anda dan kedua orang tua mengenai preferensi waktu penyerahan ini agar semua pihak merasa nyaman dan prosesi pernikahan berjalan lancar sesuai harapan bersama.

🏠 Homepage