Memilih hewan yang tepat adalah kunci sahnya ibadah Aqiqah.
Aqiqah merupakan sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam Islam, sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang anak. Prosesi ini melibatkan penyembelihan hewan ternak, di mana salah satu pertanyaan paling mendasar yang sering muncul adalah mengenai kriteria hewan tersebut, terutama usianya. Jawaban atas pertanyaan usia berapa kambing untuk aqiqah sangat krusial untuk memastikan ibadah yang dilakukan sah menurut syariat.
Secara umum, hewan yang disyariatkan untuk aqiqah adalah hewan kurban, yaitu unta, sapi, atau kambing/domba. Namun, dalam praktik sehari-hari di Indonesia, kambing atau domba menjadi pilihan utama karena ketersediaan dan kemudahannya. Syarat usia hewan aqiqah harus merujuk pada standar usia hewan qurban, karena keduanya memiliki kesamaan dalam aspek kekhususan hewan yang disembelih.
Menurut mayoritas ulama dari berbagai mazhab, usia minimum yang diperbolehkan untuk kambing atau domba yang akan dijadikan aqiqah adalah minimal satu tahun penuh. Hewan harus sudah berganti gigi susu menjadi gigi permanen (gigi seri bawah). Jika hewan belum mencapai usia satu tahun, secara hukum syariat, hewan tersebut belum dianggap memenuhi syarat untuk aqiqah (sebagaimana juga untuk kurban).
Penting untuk dicatat bahwa domba atau kambing yang belum genap satu tahun, meskipun terlihat besar dan gemuk, tetap tidak sah untuk pelaksanaan aqiqah. Hal ini menunjukkan bahwa aspek usia lebih diprioritaskan daripada sekadar berat badan atau penampilan fisik hewan.
Selain usia, kondisi fisik hewan sangat menentukan kesahihan aqiqah. Hewan harus bebas dari cacat yang jelas. Cacat yang dimaksud meliputi:
Memastikan hewan dalam kondisi prima menunjukkan bahwa kita memberikan yang terbaik sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
Pertanyaan mengenai usia berapa kambing untuk aqiqah sering kali disamakan dengan hewan kurban. Dalam konteks usia, memang keduanya memiliki standar yang sama: minimal satu tahun. Namun, ada perbedaan dalam jumlah hewan yang disembelih:
Jadi, fokus utama saat memilih kambing aqiqah adalah memastikan usianya sudah genap satu tahun dan sehat walafiat.
Pembatasan usia ini berakar pada tradisi dan ketetapan yang berlaku sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hewan yang telah mencapai usia satu tahun dianggap sudah mencapai kematangan fisik yang ideal. Hewan yang terlalu muda mungkin belum memiliki keberkahan penuh atau dianggap kurang layak untuk dipersembahkan dalam ritual keagamaan formal.
Dalam konteks modern, mencari kambing yang benar-benar telah melewati 12 bulan penuh memerlukan kehati-hatian. Jika ada keraguan mengenai usia pasti, para ulama sering menganjurkan untuk mengambil hewan yang usianya lebih tua (misalnya satu setengah tahun) untuk memastikan syarat usia terpenuhi, daripada mengambil hewan yang usianya mungkin baru 10 atau 11 bulan.
Untuk menjawab secara tegas mengenai usia berapa kambing untuk aqiqah: pastikan usianya adalah minimal 1 tahun penuh. Selain usia, perhatikan juga aspek kesehatan, bobot, dan tidak adanya cacat yang disebutkan dalam syariat. Pelaksanaan aqiqah yang benar, termasuk pemilihan hewan yang sesuai kriteria, akan mendatangkan keberkahan bagi kelahiran buah hati Anda, menjadikannya penebus (fida') yang diterima di sisi Allah SWT.