*Ilustrasi Konsep Syukur dan Berbagi di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah momentum suci bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak ibadah, dan berbagi keberkahan. Di tengah kesibukan menahan lapar dan dahaga, muncul pertanyaan logis bagi sebagian keluarga: **apakah aqiqah saat bulan puasa** merupakan waktu yang tepat? Jawabannya, tentu saja, ya. Melaksanakan aqiqah, yaitu penyembelihan hewan sebagai rasa syukur atas kelahiran anak, justru bisa menjadi ladang pahala ekstra jika dilakukan pada bulan yang penuh rahmat ini.
Aqiqah secara hukum adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Waktu terbaik pelaksanaannya adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran. Jika kelahiran anak jatuh bertepatan dengan bulan puasa, tidak ada alasan untuk menundanya, kecuali jika terdapat kendala mendesak. Menggabungkan dua momen kebaikan—syukur atas anugerah anak dan beribadah di bulan Ramadhan—adalah strategi cerdas dalam meraih pahala.
Ketika aqiqah dilaksanakan di bulan puasa, daging hasil sembelihan tersebut memiliki nilai sosial dan spiritual yang lebih tinggi. Daging aqiqah wajib dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat. Memberikan santapan bergizi di tengah suasana puasa kepada mereka yang membutuhkan akan melipatgandakan pahala sedekah dan silaturahmi.
Hikmah Utama: Melaksanakan aqiqah saat bulan puasa berarti kita menyalurkan kebahagiaan pribadi (kelahiran anak) menjadi kebahagiaan komunal (berbagi makanan di bulan yang mulia).
Pelaksanaan teknis aqiqah tidak berubah, namun ada beberapa pertimbangan logistik yang perlu diperhatikan selama Ramadhan, terutama terkait pembagian daging:
Daging hasil aqiqah harus didistribusikan sesuai tuntunan. Bagi keluarga yang melaksanakan aqiqah, mereka diperbolehkan memakan sebagiannya, namun mayoritas daging (minimal sepertiganya) harus disedekahkan. Di bulan puasa, beberapa cara pembagian yang sangat efektif adalah:
Sebagian orang mungkin khawatir bahwa menyembelih hewan akan menimbulkan "gangguan" pada konsentrasi puasa. Perlu ditegaskan bahwa proses aqiqah (pemotongan dan pengolahan) bukanlah hal yang membatalkan puasa dan tidak mengurangi pahala puasa, selama niatnya adalah ibadah dan tidak dilakukan dengan cara yang berlebihan atau menimbulkan kemubaziran.
Ramadhan adalah bulan di mana pahala dilipatgandakan. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa sedekah terbaik adalah sedekah di bulan Ramadhan. Ketika daging aqiqah disalurkan sebagai sedekah, maka dua pahala besar berkumpul: pahala melaksanakan sunnah aqiqah dan pahala bersedekah di bulan mulia.
Jika Anda melaksanakan aqiqah saat bulan puasa, upayakan pembagian daging dilakukan sedekat mungkin dengan waktu berbuka. Momen ketika seseorang yang berpuasa disuguhkan makanan lezat adalah momen yang sangat membahagiakan hatinya, dan doa mereka yang terangkat di saat berbuka seringkali dikabulkan Allah SWT.
Tidak ada waktu yang lebih baik untuk bersyukur selain di saat kita tengah berjuang menaati perintah Allah SWT secara totalitas, yaitu di bulan puasa. **Aqiqah saat bulan puasa** adalah cara yang indah untuk menegaskan bahwa kelahiran adalah nikmat yang harus segera diiringi dengan rasa syukur, baik melalui ibadah mahdhah maupun sedekah kepada sesama. Manfaatkan momentum Ramadhan ini untuk memaksimalkan keberkahan dari kelahiran buah hati Anda.