Mata yang mengeluarkan cairan bening atau lengket adalah keluhan umum yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini seringkali disertai dengan sensasi gatal, kemerahan, atau rasa mengganjal di mata. Jika Anda mendapati bahwa mata Anda seringkali "belekan" atau mengeluarkan air yang lebih kental dari biasanya, sangat penting untuk memahami apa penyebabnya agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Air mata memiliki fungsi vital untuk melumasi dan membersihkan mata. Namun, ketika produksi atau komposisi air mata berubah, cairan yang keluar bisa menjadi berlebihan atau memiliki konsistensi yang tidak normal, seperti lengket. Beberapa kondisi utama yang sering dikaitkan dengan gejala ini meliputi:
Ini adalah penyebab paling umum. Konjungtivitis, atau radang pada konjungtiva (lapisan tipis yang menutupi bagian putih mata dan kelopak mata bagian dalam), bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau alergi. Jika disebabkan oleh bakteri, cairan yang keluar cenderung kental, berwarna kuning kehijauan, dan membuat kelopak mata saling menempel saat bangun tidur. Konjungtivitis virus biasanya menghasilkan cairan yang lebih encer, namun tetap bisa menyebabkan rasa lengket karena penumpukan lendir di sudut mata.
Ironisnya, mata kering seringkali memicu produksi air mata refleks yang berlebihan. Ketika mata kekurangan pelumasan yang berkualitas, ia akan merespons dengan membanjiri permukaan mata. Air mata refleks ini seringkali tidak seimbang komposisinya, mengandung lebih banyak air dan sedikit minyak pelindung, sehingga mudah menguap dan meninggalkan residu lengket di sudut mata.
Paparan alergen seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat memicu reaksi histamin. Gejala khas alergi adalah mata gatal hebat, bengkak, dan berair. Cairan yang keluar biasanya bening, namun jika digosok atau bercampur dengan sel-sel mati, ia bisa terasa lengket.
Saluran nasolacrimal berfungsi mengalirkan air mata dari mata ke hidung. Jika saluran ini tersumbat—terutama umum pada bayi tetapi bisa terjadi juga pada orang dewasa karena infeksi atau peradangan—air mata akan meluap dan seringkali menciptakan lingkungan lembap yang mendukung penumpukan lendir atau infeksi sekunder.
Penanganan terbaik sangat bergantung pada diagnosis penyebabnya. Namun, ada beberapa langkah perawatan dasar yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala saat Anda menunggu konsultasi dokter mata:
Apabila cairan lengket disertai dengan nyeri hebat, perubahan pada penglihatan (pandangan kabur), atau jika gejala tidak membaik dalam 2-3 hari, segera kunjungi dokter mata. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan apakah infeksi bakteri memerlukan antibiotik tetes mata atau jika diperlukan penanganan khusus untuk kondisi alergi atau sumbatan saluran air mata. Jangan pernah menggunakan obat tetes mata resep orang lain karena dapat memperburuk kondisi Anda.